Jerusalem (ANTARA News) - Dinas keamanan dalam negeri Israel Shin Bet, Senin, menahan dua staf lokal konsulat jenderal Inggris di Jerusalem. Kedua orang itu dicurigai membantu rencana HAMAS untuk menembakkan satu rudal ke dalam stadion sepak bola di kota tersebut.

Seperti dilaporkan Xinhua, Mohammed Hamada dan Balal Bachtan, petugas kebersihan di konsulat Inggris di Jerusalem Timur, dituduh menyelundupkan senjata, demikian laporan media setempat, Selasa (4/1).

Para pejabat keamanan mengatakan keduanya "membantu dua  lainnya yang sudah berada di dalam tahanan" --tersangka perencana serangan-- untuk mendapat senjata, kata media massa setempat.

Juru bicara Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Inggris mengatakan negaranya sedang mencari "konfirmasi segera" mengenai tuduhan tersebut. "Kami telah diberitahu oleh pihak berwenang Israel bahwa penyelidikan mengenai dua pegawai kami tak berkaitan dengan pekerjaan mereka di konsulat," kata jurubicara itu.

Satu pengadilan Israel, Ahad (2/1) mendakwa warga Jerusalem Timur Musa Hamada dan Bassem Omeri merencanakan serangan terhadap stadion sepak bola selama satu pertandingan.

Kedua orang tersebut memberitahu penyidik mereka mulai merencanakan serangan selama serangan tiga pekan militer Israel terhadap HAMAS di Jalur Gaza pada awal 2009. Keduanya mengintai dari perbukitan di dekat stadion sebagai persiapan, demikian isi tuntutan terhadap mereka.

Keduanya membatalkan rencana untuk menembakkan rudal anti-tank ke arah penonton yang menyaksikan pertandingan utama, setelah memutuskan itu terlalu beresiko buat mereka.

Harian Inggris The Daily Telgraph, Senin (3/1), dengan mengutip keterangan para pejabat di Kantor Urusan Luar Negeri Inggris melaporkan urusan itu takkan mempengaruhi hubungan diplomatik Inggris-Israel.

Pejabat tersebut menambahkan mereka akan mengkaji prosedur jaminan keamanan di instalasi Jerusalem.Kedutaan besar Inggris di Tel Aviv tak bersedia memberi komentar.
(C003/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011