Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memburu pelaku perampokan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Danamon Sampit.

"Pelaku perampokan kami perkirakan empat orang, namun yang masuk ke dalam bank hanya tiga," kata Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Abdul Hasyim, di Sampit, Sabtu.

Ia mengatakan, dari empat pelaku polisi baru berhasil membuat satu sketsa wajah sedangkan pelaku lain identitasnya masih samar.

Menurut Hasyim, aksi perampokan sempat terekam Closed-Circuit Television (CCTV) milik toko yang berada di sebelah KPC Bank Danamon.

Dari rekaman CCTV itu terlihat semua pelaku perampokan menggunakan helm tertutup dan berpakaian rapi. Namun satu orang ketika beraksi kaca helmnya terbuka dan bentuk wajahnya berhasil dihafal oleh salah seorang pegawai bank.

"Ciri-ciri salah satu perampok itu hidungnya mancung dan warna kulit seperti warga keturunan dan dari keterangan inilah anggota kemudian membuat sketsa wajahnya," katanya.

Sketsa wajah pelaku perampokan KCP bank Danamon Sampit sekarang telah disebar ke seluruh Kepolisian Sektor (Polsek) maupun kepolisian luar wilayah Kotawaringin Timur.

Hasyim mengungkapkan, setelah kejadian polisi langsung menjalankan operasi tutup kota dengan memblokir akses keluar wilayah Kotawaringin Timur seluruh personel dikerahkan dengan menggelar razia dadakan.

"Operasi tutup kota dilakukan untuk menutup ruang gerak pelaku agar tidak keluar dari wilayah Kotawaringin Timur," terangnya.

Hingga sekarang razia belum menemukan orang yang dicurigai terlibat. Kemungkinan besar pelaku perampokan masih berada di wilayah Kotawaringin Timur, pengejaran akan terus dilakukan.

"Kalau dilihat dari rekaman CCTV setelah beraksi pelaku perampokan melarikan diri ke dua arah yakni barat dan timur. Namun rekamannya tidak terlalu jelas sehingga sulit untuk mengetahui ciri-ciri pelaku secara lengkap," ungkapnya.

Dirinya juga mengaku belum menemukan titik terang, kawanan perampok terbilang ahli dan terlatih dalam menjalankan aksinya.

Ada dugaan, sebelum beraksi kawanan perampok telah menyurvei lokasi tersebut, namun kejadiannya tidak bisa terdeteksi karena KCP Bank Danamon tidak dilengkapi dengan CCTV.

"Modusnya hampir sama dengan kejahatan sebelumnya di wilayah lain beberapa waktu lalu. Namun kami masih mendalami apakah perampok ini terlibat dalam komplotan pelaku sebelumnya atau penjahat baru dan hal itu belum kami kaitkan," ucapnya.

Polisi sudah memeriksa delapan saksi, lima orang saksi diperiksa setelah kejadian, sedangkan tiga saksi diantaranya diperiksa pada Jum'at (07/01).

Kelima orang saksi yang diperiksa di lokasi kejadian nantinya akan kembali menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Kotawaringin Timur.

(KR-GR/O001/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011