Surabaya (ANTARA News) - Ribuan warga yang tergabung dalam Tim Anti Penggusuran Masyarakat Pinggir Rel (TAP MPR) menggelar unjuk rasa di halaman Gedung DPRD dan Pemkot Surabaya, Selasa, menolak rencana pembangunan tol tengah.

Para pengunjuk rasa yang juga diikuti kalangan ibu-ibu dan anak-anak mendatangi gedung rakyat dengan membawa poster dan spanduk bertuliskan tolak tol tengah, "tol tengah kota bikin kere", kami siap berjuang sampai mati" dan sejumlah tulisan lainnya.

Unjuk rasa tersebut juga sempat membuat kemacetan di sekitar Jalan Yos Sudarso atau depan DPRD Surabaya. Bahkan lalu lintas yang menuju jalan Gubernur Suryo dialihkan ke Jalan Basuki Rahmat-Embong Malang.

Salah satu koordinator aksi yang juga Ketua RT 8 RW 2 Ngagelrejo, Agus Supriyanto, mengatakan ada sekitar 25 RT di kelurahan Ngagelrejo hingga Sidotopo mengikuti aksi kali ini.

"Kami semua kompak menolak tol tengah," kata Agus.

Agus mengatakan bahkan seluruh warga sepakat menolak dipindah ke apartemen maupun rumah susun. "Meski dapat ganti rugi dengan harga mahal, kami tetap menolak," ujarnya.

Sementara itu, para pengunjuk rasa sempat emosi lantaran di gedung DPRD Surabaya tidak ada sama sekali anggota dewan yang menemuinya.

Mendapati hal itu, warga sempat emosi dengan saling dorong-mendorong di dekat pagar gedung DPRD, sambil sejumlah warga membawa keranda mayat sebagai simbul matinya wakil rakyat.

"Kami kecewa karena seluruh anggota DPRD tidak ada di ruang kerjanya," katanya.

Setelah berunjuk rasa di gedung DPRD Surabaya, mereka melanjutkan aksinya ke Balai Kota Surabaya.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011