Jurubicara pelayanan darurat Hamas Adham Abu Selmiya menyebut nama korban itu sebagai Amjad al-Zaanein yang berusia 17 tahun, mengatakan ia tewas setelah terkena oleh tembakan tank Israel di dekat kota Jabaliya di Gaza utara.
Satu dari dua pria yang terluka, yang terkena oleh serpihan senjata, dikatakan dalam keadaan kritis, ia menambahkan.
Korban-korban itu terjadi ketika tentara Isral meningkatkan serangan ke Jalur Gaza utara, tutur beberapa saksi dan anggota pasukan keamanan yang dipimpin Hamas.
Tank-tank itu, yang maju sekitar 400 meter ke wilayah pantai itu pada sekitar pukul 9 waktu setempat (pukul 14.00 WIB), disertai oleh sebuah buldoser dan masih berada di tempat tersebut pada tengah siang hari, mereka menjelaskan.
Militer Israel menyatakan insiden itu dimulai ketika beberapa warga Palestina meledakkan sebuah bom yang ditujukan ke patroli militer di perbatasan tanpa menimbulkan korban.
Tak lama setelah insiden itu, tentara mengenali dua gerilyawan yang menangani sistem pemicu bom dan karenanya menembak mereka. Satu serangan telah dikonfirmasi, kata seorang jurubicara militer.
Ia tidak dapat dengan segera memastikan apakah pasukan Israel telah melintasi perbatasan.
Israel sering membongkar bangunan dan membersihkan tanah di sepanjang perbatasan Gaza dengan negara Yahudi itu, dengan menyebut kekhawatiran keamanan.
Israel dan Hamas secara resmi mengadakan gencatan senjata yang disepakati setelah 22 hari Operasi Cast Lead Israel yang menghancurkan, yang berakhir tepat dua tahun lalu pada 18 Januari 2009.
Tapi dalam beberapa bulan belakangan, gerilyawan telah menembakkan puluhan roket ke Israel selatan, yang mendorong serangan udara balasan Israel.
Pekan lalu, menyusul ketegangan yang meningkat di perbatasan, Hamas menyatakan mereka ingin menjamin kelompok gerilyawan akan memenuhi perjanjian gencatan senjata itu.
Bagaimanapun, pada Senin, gerilyawan telah menembakkan sebuah roket Qassam ke Israel selatan, diikuti oleh empat tembakan mortir pada Selasa pagi, kata militer.
Komite Perlawanan Rakyat, koalisi kelompok gerilyawan, menyatakan bertanggungjawab atas tembakan mortir itu. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011