Yogyakarta (ANTARA News) - Ketoprak Lesung Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mementaskan ketoprak distro dengan lakon "Babad Kamanagara Jamaning Kalabendu" pada 21 Januari 2011.

"Ketoprak distro merupakan seni tradisional yang ditampilkan penuh humor, sehingga lebih menghibur orang yang menyaksikan," kata koordinator publikasi pentas ketoprak `Babad Kamanagara Jamaning Kalabendu`, Matahari, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, ketoprak distro yang mengambil konsep cerita tentang perilaku sosial masyarakat itu akan dipentaskan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada (UGM). Pentas ketoprak itu mencoba menceritakan berbagai masalah di negara ini.

"Konsep yang ditampilkan dalam pementasan ketoprak distro tersebut bisa memberikan penyegaran dan wacana baru bagi penonton tentang seni tradisional," katanya.

Ia mengatakan bagi mahasiswa UGM, ketoprak merupakan sebuah refleksi bahwa mahasiswa dengan bermacam-macam disiplin ilmunya diharapkan dapat memberikan jalan keluar yang terbaik bagi masyarakat yang selama ini masih mendambakan kehidupan yang layak.

Tujuan pementasan tersebut di antaranya untuk memberikan ruang bagi para pelaku seni dan budaya lokal guna mengakrabkan kebudayaan lokal kepada para mahasiswa, menanamkan sikap apresiatif terhadap kesenian dan kebudayaan, serta membangun interaksi antara mahasiswa dengan masyarakat.

"Pentas didukung sejumlah pelawak, di antaranya Manyoel Sutopo, Gundi, Kuncunk `siap membantu`, Alit `jabang bayi`, Sugeng `iewak bandeng`, dan Chedel `Sri Redjeki`," katanya.(*)

(U.B015/M008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011