"Kami merasa kehilangan dengan wafatnya Mbah Dur," kata Choirul Anam.
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), KH Abdurrahman Chudlori (68), yang meninggal dunia di Rumah Sakit Lestari Raharja, Magelang, Jawa Tengah, Senin, akan dimakamkan di Pondok Pesantren API, Selasa (25/1).

Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, yang akrab dipanggil Mbah Dur, itu meninggal dunia akibat penyakit paru-paru yang diidapnya.

"Kami merasa kehilangan dengan wafatnya Mbah Dur," kata Ketua Umum PKNU, Choirul Anam, saat dihubungi ANTARA News melalui telepon.

Mbah Dur jatuh sakit sejak akhir Oktober 2010, dan karena alasan kesehatannya itu pula ia menyatakan tidak mau dicalonkan atau dipilih kembali sebagai Ketua Dewan Syura PKNU saat muktamar pada 12-13 Desember 2010.

Dalam pembukaan Muktamar PKNU di Pondok Pesantren Syaikona Cholil, Bangkalan, Madura, tersebut Mbah Dur juga tidak hadir, dan hanya mengirimkan sambutan tertulis yang dibacakan Alwi Shihab.

Dalam susunan kepengurusan DPP PKNU yang baru Mbah Dur tercatat sebagai salah seorang anggota Mustasyar atau Dewan Penasihat, sementara posisi Ketua Dewan Syura dijabat KH Abdul Adhim Suhaimi.

Mbah Dur bersama sejumlah kiai lain, terutama KH Abdullah Faqih dari Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur, mendeklarasikan PKNU akibat konflik internal di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setelah muktamar di Semarang, Jawa Tengah pada 2005.
(T.S024/F002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011