Seoul (ANTARA News) - Lima tersangka perompak Somalia ditangkap setelah misi untuk menyelamatkan kapal yang dibajak membawa mereka ke Korea Selatan untuk menghadapi kemungkinan tuduhan kejahatan, kata para pejabat Minggu.

Para tersangka itu, yang ditangkap pada 21 Januari pada saat kapal Angkatan Laut Korea Selatan menyerang Sambo Jewelry, tiba di Seoul dengan suatu penerbangan khusus sebelum dikirimkan ke kota pelabuhan selatan Busan, kata seorang juru bicara kantor Pasukan Penjaga Pantai Korea.

"Mereka berada di sini, dan kantor kejaksaan telah mempelajari kasus itu dengan kemungkinan dakwaan perompakan di laut dan upaya melakukan pembunuhan selain pembajakan kapal," kata juru bicara itu kepada AFP.

Kapten kapal Sambo Jewelry, yang mengangkut bahan kimia seberat 15.500 ton dibajak pada 15 Januari, dalam kindisi kritis setelah ditembak tiga kali oleh para perompak pada saat misi angkatan laut melakukan pertolongan.

Seok Hae-Kyun, 58, menjalani dua putaran operasi di sebuah rumah sakit di Oman dan diterbangkan ke Seoul pada Sabtu untuk perawatan lebih lanjut.

Delapan perompak tewas dalam serangan, yang menyelamatkan semua 21 anggota awak - delapan warga Korea Selatan, dua orang Indonesia dan 11 dari Myanmar.

Juru bicara itu mengatakan polisi maritim telah membentuk tim khusus dari 50 pejabat untuk menyelidiki kasus tersebut setelah surat perintah penangkapan resmi dikeluarkan.

"Penyelidikan akan berlangsung di Busan sejak pembajakan berlangsung di perairan internasional dan kedua kapal yang dibajak serta kapten yang terluka berada di kota ini," kata Kim Chung-Kyu, kepala kantor penjaga pantai Busan itu kepada wartawan.

Para tersangka ditanyai oleh jaksa di hadapan pengacara negara yang ditunjuk, dengan penerjemahan panjang yang melibatkan bahasa Somalia, Inggris dan Korea menunda proses tersebut, kata kantor berita Yonhap.

Kelima tersangka, diketahui berusia 19 atau 20-an, membantah tuduhan dan mengatakan mereka hanya bertindak seperti yang diperintahkan oleh bos mereka dan tidak menembak kapten kapal, kata Yonhap mengatakan mengutip pengacara mereka.

Pembajakan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di Somalia, sebuah negara tanpa hukum dan porak poranda akibat perang

yang terletak di salah satu rute yang paling penting di dunia pelayaran, yang menghubungkan ke Terusan Suez.

Puluhan kapal telah dibajak dan ditahan untuk mendapatkan uang tebusan.

Sejak 2006 tiga kapal Korea Selatan telah disita dan dibebaskan setelah membayar uang tebusan.
(H-AK/M016/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011