Kepolisian mengatakan warga di wilayah pinggiran kota Tabubil, Provinsi Barat, terbangun pada Kamis akibat suara jerit tangis bayi itu.
Setelah mengetahui bahwa sang ayah memakan anaknya, sekelompok massa mengamuk dan mengejar pria tersebut sampai ke kantor polisi, tempat ia ditahan setelah melalui perjuangan yang singkat.
Kepolisian mengatakan penemuan mereka gagal menyelamatkan nyawa bayi itu, yang meninggal akibat luka yang dideritanya.
Komandan Kepolisian Tabubil Demas Tapea mengatakan petugas kepolisan telah menahan seorang pria dan istrinya untuk ditanyai sejumlah pertanyaan.
"Hal itu merupakan insiden yang sangat memprihatinkan," kata Sersan Tapea.
"Masyarakat kecewa dan marah namun mereka juga takut serta khawatir karena ada kepecayaan terhadap sihir atau ilmu hitam," katanya.
Sersan Tapea mengatakan tersangka utama telah dikenal kepolisian.
"Para penduduk setempat mengatakan pria itu melakukan ritual sihir, atau upaya untuk meningkatkan ilmu menjadi sakti," katanya.
Tape juga mengatakan tersangka memiliki catatan sejarah panjang tentang penggunaan obat bius dan ia tidak terkejut bila hal semacam itu terjadi padanya.
"Beberapa tahun lalu ia menjadi gila yang diduga akibat obat-obatan," katanya.
Pada 2009, diperkirakan sekitar 50 orang terbunuh dalam pembunuhan terkait sihir karena kematian yang mendadak atau tidak masuk akal dalam sebuah komunitas masyarakat tertutup.
Sejumlah misi Kristiani dan pemerintah Australia untuk wilayah Papua Nugini, bersama dengan otoritas Papua Nugini, telah mengerahkan segala upaya yang mereka bisa untuk mengakhiri kepercayaan terhadap sihir, namun hal itu tetap bertahan.(*)
(Uu.KR-PPT/H-RN)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011