Cuacanya enak, Papua rasa Bandung.
Mimika (ANTARA) - Atlet lari jarak jauh nasional Triyaningsih terpesona keindahan alam lintasan lari marathon cabang olahraga atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang berada di Kompleks Kuala Kencana, Mimika.

"Kuala Kencana keren. Ternyata di bumi Papua kita bisa menemukan tempat yang memang bagus, maksudnya semua tempat bagus tapi di sini memang di desain dengan landscape yang bagus banget," kata Triyaningsih di Mimika, Minggu.

Kompleks Kuala kencana yang merupakan pusat administrasi dan pemukiman pekerja PT Freeport Indonesia, menjadi arena perlombaan nomor marathon dan jalan cepat cabang olahraga atletik di PON XX Papua.

Baca juga: Triyaningsih syukuri tiga medali yang didulangnya dari PON XX Papua

Kawasan tersebut memiliki rute lintasan lari sejauh 10 km dengan track landai dan dikelilingi hutan di sisi kanan dan kirinya. Triyaningsih mengaku menikmati panorama alam yang tersaji serta cuaca sejuk yang bersahabat.

"Cuacanya enak, Papua rasa Bandung. Enak banget cuacanya aku suka. Tempat rutenya juga bagus," ucap atlet DKI Jakarta peraih tiga medali PON XX Papua itu.

Triyaningsih berharap Kompleks Kuala Kencana dapat menghelat berbagai perlombaan lari lainnya sehingga masyarakat bisa merasakan keindahan kawasan yang berjarak sekitar 20 menit dari kota Timika itu.

Baca juga: Triyaningsih sambut baik pembangunan pusat pelatihan atletik di Papua

"Di sini nyaman untuk olahraga, nyaman untuk event-event race kayak gini. Kayaknya next mungkin kalau bisa ada race lagi di sini dan semoga Papua sudah bebas dari ketegangan jadinya kita bisa nyaman untuk berpariwisata ke sini,ucap pelari berusia 34 tahun itu.

Dalam pertandingan nomor marathon putri yang digelar Sabtu (9/10), Triyaningsih berhasil menyabet medali perak dengan catatan waktu 2 jam 58 menit dan 56 detik.

Adapun medali emas diraih atlet DKI Jakarta lainnya Odekta Elvina Naibaho dengan waktu 2 jam 48 menit dan 46 detik. Sementara pelari Kalimantan Timur Irma Handayani merebut medali perunggu dengan waktu 3 jam dan 51 detik.

Baca juga: Triyaningsih: Belum ada rencana pensiun dari atletik

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021