Saya berharap pernyataan Presiden Yudhoyono tersebut segera ditindaklanjuti sehingga tidak hanya menjadi retorika
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI) Perjuangan Puan Maharani berharap pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa organisasi massa pelaku tindak kekerasan dibubarkan, segera ditindaklanjuti.

"Saya berharap pernyataan Presiden Yudhoyono tersebut segera ditindaklanjuti sehingga tidak hanya menjadi retorika," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, menanggapi pernyataan Presiden Yudhoyono saat  peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2011 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu.

Menurut dia, Presiden Yudhoyono sebelumnya juga pernah menyampaikan pernyataan serupa yakni jika ada organisasi massa yang menjadi pelaku kekerasan terhadap kerukunan umat beragama, maka dia akan membubarkannya.

"Namun, entah mengapa kekerasan terhadap masyarakat yang terkait dengan kerukunan umat beragama ini terulang lagi," katanya.

Puan Maharani mengimbau perintah Presiden kali ini segera ditindaklanjuti pejabat di bawahnya sehingga kerukunan kehidupan beragama di tengah masyarakat selalu berjalan kondusif tanpa kekerasan.

Puan Maharani juga meminta pemerintah  mencabut surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri perihal keberadaan Ahmadiyah dan diganti dengan aturan perundangan yang tegas.

"Aturan perundangan itu lebih baik jika berbentuk undang-undang," katanya.

Puan juga menilai, SKB tiga menteri perihal keberadaan Ahmadiyah tidak tegas sehingga terjadi wilayah abu-abu.

Pada peringatan HPN 2011 di Kupang, NTT, Presiden mengatakan, jika ada kelompok masyarakat atau organisasi masyarakat resmi yang berulangkali melakukan dan menganjurkan tindakan kekerasan maka aparat keamanan harus membubarkan organisasi tersebut.

"Jika ada kelompok dan organisasi resmi yang selama ini terus melakuan aksi kekerasan, maka pada para penegak hukum perlu mencari jalan yang sah dan legal, bila perlu untuk pembubaran," tegasnya.(*)

R024/S019

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011