Tanjungpinang (ANTARA News) - Jumlah korban pesawat maskapai Sabang Merauke Air Charter seri 212 yang jatuh di hutan sekitar Malang Rapat, Tanjung Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, diperkirakan empat orang.

Jasad penumpang yang berhasil dievakuasi petugas dan warga Malang Rapat adalah Suroto. Sementara pilot Fadlul Karim, kru Syahul Nasution dan Sutanto terjepit di dalam pesawat.

"Kondisi korban pasti parah, satu diantaranya dipastikan telah meninggal," ujar Kapolres Bintan AKBP Yohannes Sismardi Widodo.

Petugas kepolisian juga menemukan kartu identitas dari PT Sabang Merauke Raya Air atas nama Nasib Syaputra. Polisi belum dapat memastikan apakah Nasib berada di dalam pesawat atau tidak.

Pihak kepolisian yang dibantu warga berupaya mengeluarkan korban yang terjepit di dalam bangkai Pesawat Sabang Merauke Air Lines Charter (SMAS) seri 212.

Pesawat tersebut hanya terlihat mulai dari sayap hingga ekor, sementara kepala hingga badan pesawat masuk ke dalam lumpur. Korban menumpuk di badan pesawat sehingga sulit dievakuasi petugas.

"Pesawat tersebut diterbangkan dengan misi `test flight` dari Batam pukul 13.17 wib, kemudian jatuh di Tanjung Berakit sekitar pukul 13.30 wib pada titik koordinat 010 radial 15 mil," ungkap Yohannes.

Salah seorang warga Desa Malang Rapat, Aswir, mengatakan, sebelum jatuh, pesawat tersebut sempat berputar dua kali di atas Desa Malang Rapat.

"Kepala pesawat menabrak lumpur, namun tidak meledak," kata Aswir.

(KR-NP/Z003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011