Mentawai (ANTARA News) - Transportasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, seperti kapal nelayan, nyaris lumpuh akibat kelangkaan bahan bakar jenis premium di beberapa kecamatan di kabupaten ini.

"Kelangkaan Bahan bakar minyak jenis premium menyebabkan, alat transportasi di Mentawai nyaris lumpuh," kata Johan salah seorang warga Sikakap di Mentawai, Minggu (13/2).

Menurutnya, kelangkaan BBM jenis premium dialami warga Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak tiga hari yang lalu.

"Warga Mentawai saat ini sangat membutuhkan bahan bakar jenis premium untuk mengisi bahan bakar sarana transportasi yang ada," katanya.

Dia menambahkan, akibat kelangkaan itu beberapa alat transportasi seperti kapal terpaksa harus berhemat dalam memakai bahan bakar jenis premium.

"Disamping itu juga mengurangi untuk mengantar para relawan yang membantu korban tsunami dalam membangun Huntara,"katanya.

Dia mengatakan, para pedang eceran memanfaatkan kelangkaan BBM jenis Premium dengan menjual dengan harga tinggi.

"Pedagang eceran menjual BBM jenis premium ini seharga Rp8.000 bahkan ada yang menjual Rp15.000 per liter," katanya.

Dia menambahkan, BBM dijual pedagang eceran ini dengan harga jauh lebih tinggi dari depo pengisian Pertaminan yang ada.

"Depo pengisian Pertamina menjual premium dengan harga Rp4.500 per liter, mau tidak mau warga untuk memenuhi kebutuhan terpaksa membeli BBM jenis premium dari pedagang eceran," katanya.

Ketua DPRD Mentawai, Hendri Dori telah meminta pihak PT. Pertamina untuk mendistribusikan BBM ke Mentawai.

"Warga maupun para relawan sangat membutuhkan BBM jenis premium untuk mengisi sarana dan prasarana transportasi di Mentawai," katanya.

Dia menambahkan, pihak kepolisian juga sebaiknya memberikan izin setiap kapal yang membawa bahan bakar minyak ke Mentawai.

"Sekarang kebutuhan bahan bakar minyak baik solar maupun premium meningkat di Mentawai sejak dilanda tsunami hingga masa rehab rekon," katanya.(*)

(t. KR-AH/F001)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011