Kami telah melaporkan kepada pihak aparat , baik mulai dari Polsek, hingga Kapolri
Pasuruan (ANTARA) - Kasus anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap Pesantren YAPI telah berulang-ulang terjadi, kata salah seorang Pengurus Pesantren YAPI Kenep, Beji, Pasuruan, M.Alwi bin Umar.

Pernyataan M. Alwi yang juga sebagai pernyataan resmi PeantreanYAPI ini disampaikan bersama salah seorang Pengurus Pesantren YAPi yang lain, Bagir Alhabsy, serta Ketua Yayasan Pesantren YAPI, Ustadz Mukhsin Assegaf.

M. Alwi menyebutkan, sejak Tahun 2007 hingga saat ini Pesantren YAPI tidak pernah putus-putusnya mendapatkan teror dan kekerasan, serta tindakan anarkis.

"Kami telah melaporkan kepada pihak aparat , baik mulai dari Polsek, hingga Kapolri. Sedangkan di pihak sipil juga telah dilaporkan mulai dari tingkat RT hingga Presiden," katanya.

Alwi menilai para peneror secara rutin melakukan pengajian-pengajian ataupun acara lain yang isinya menghujat, dan memanas-manasi masyarakat untuk melakukan tindakan anarkis. Tindakan anarkis itu sering dilakukan saat sepaulang pengajian. 

Karena seraingnya kejadian tersebut tidak ada penangananyang tuntas, maka para pelaku semakin berani melakukan tindakan anarkis.

Disebutkan, kejadian terakhir ini sejumlah santri yang masih duduk di SMP, dan SMA mengalami luka-luka yang serius sehinga ada yang dirujuk ke arumah sakit di Surabaya. Para pelaku dalam aksinya biasanya menggunakan atribut dan mengatasnakan Aswaja Bangil.

M.Alwi menjelaskan, PesantrenYAPi merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 1973 yang didirikanoleh Ustadz Husen Al Habsy yang selalu menekankan persatuan umat Islam.

YAPI merupakan lembaga pendidikan yang terbuka bagi siapa saja dan nonsektarian. Selama ini Pesantren YAPI sudah megeluarkan para alumnus yang tersebar di seluruh Indonesia, dan menjadi tokoh di tempat masing-masing.

(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011