Efeknya, harga minyak akan naik tajam dan menyebabkan sejumlah emiten terkena dampak negatif
Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya saham-saham bursa regional yang dipicu oleh konflik yang terjadi di Libya berimbas negatif pada indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang Rabu dibuka melemah.

IHSG Bursa Efek Indoneisia (BEI) dibuka melemah 10,96 poin atau 0,32 persen ke posisi 3.440,14 poin dan kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) juga melemah 2,47 poin (0,47 persen) ke level 607,41 poin.

Analis Riset bidang  Sekuritas, Purwoko Sartono, di Jakarta, Rabu, mengatakan, krisis geopolitik yang terjadi di Libya dan Timur Tengah akhir-akhir ini menjadi sentimen negatif bagi pergerakan bursa regional sejak kemarin.

"Konflik yang terjadi memicu investor melepas aset-aset yang berisiko tinggi," kata dia.

Ia menambahkan, krisis yang terjadi di Libya dan Timur Tengah itu dijadikan alasan investor untuk mengambil posisi jual saham-saham unggulan di bursa lokal.

"Pelepasan saham pada pagi ini berlanjut karena faktor global itu. Bukan hanya di dalam negeri, global pun demikian," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, situasi politik di Timteng dan Libya tidak sekadar membawa investor pada situasi dilematis, namun juga akan berdampak negatif pada suplay minyak.

"Efeknya, harga minyak akan naik tajam dan menyebabkan sejumlah emiten terkena dampak negatif," katanya.

Ia memprediksi, perdagangan saham hari ini bergerak di kisaran support-resistance (batas bawah-batas atas) di level 3.392-3.469.

Sementara hingga pukul 09.45 WIB indeks BEI masih berada dalam posisi tertekan tipis 3,65 poin (0,11 persen) di level 3.447,45.

Sementara itu, bursa regional Hang Seng melemah 76,26 poin (0,33 persen) ke level 22.914,55, Indeks Nikkei-225 turun 20,90 poin (0,20 persen) ke level 10.643,80, dan Indeks Straits Times melemah 28,54 poin (0,95 persen) ke level 2.990,58.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011