"Ketidakpastian global masih membayangi pasar Asia hari ini, kendati koreksi akan agak sedikit tertahan dan berada dalam kisaran sempit," kata pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan, mengendurnya tekanan konflik Mesir dan Timur tengah membuat rupiah mampu "menarik nafas" dan mengalami penguatan meski dalam kisaran sempit.
Selain itu, lanjut dia, lembaga pemeringkat Internasional Fitch yang menaikkan prospek Indonesia dari posisi stabil menjadi positif, memberi sentimen positif pada pergerakan rupiah pagi ini.
Kendati demikian, lanjut dia, belum beranjaknya peringkat Indonesia ke peringkat investasi, maka masuknya dana asing masih akan bersifat dana-dana spekulatif karena masih dianggap berisiko tinggi.
"Outlook Indonesia yang positif sedikit memberi sentimen positif, kendati Indonesia belum masuk pada peringkat investasi," katanya.
Ia menambahkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pagi ini yang ditutup menguat, merupakan salah satu pemicu rupiah kembali menguat, setelah pada Kamis tertekan mengikuti pelemahan mata uang Asia lainnya.
Ia mengatakan, rupiah yang bergerak positif pagi ini mencerminkan pelaku pasar kembali menempatkan dananya pada mata uang rupiah.
"Investor setidaknya masih melihat mata uang dalam negeri akan baik-baik saja seiring dengan naiknya outlook, dan tidak terpengaruh pada situasi global yang tidak menentu," katanya.
(KR-ZMF/S004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011