"Mubarak berada di pangkalan militer di kota Tabuk dan mendapat perawatan kanker usus besar dan pankreas," kata laporan mengutip keterangan beberapa sumber.
"Ia menjalani kemoterapi setiap lima hari," kata laporan itu.
Harian itu memberitakan bahwa Mubarak bertolak ke kota di Arab Saudi itu setelah mundur pada 11 Februari dan menyerahkan kekuasaan kepada dewan militer, menyusul unjukrasa terhadapnya, yang berlangsung hampir tiga pekan.
Beberapa sumber mengatakan kepada "Al-Akhbar" bahwa istri Mubarak, Suzanne, dan anaknya Alaa dan Gamal --yang dirancang menggantikan ayahnya-- juga tinggal di pangkalan militer Tabuk.
Tidak ada kepastian resmi tentang keberadaan Mubarak di Arab Saudi, namun sejumlah rumor selama beberapa hari menyebutkan ia telah meninggalkan negara itu.
Pemerintah Mesir pada Senin memberlakukan larangan perjalanan terhadap Mubarak dan keluarganya serta membekukan harta mereka.
Unjukrasa di seluruh negeri itu, yang meletup pada 25 Januari, menewaskan 384 orang dan mengakibatkan 6.000 orang luka serta sejumlah orang ditahan, demikian dilaporkan AFP.
(SYS/KR-PPT/B002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011