Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (27/10/2021), menghentikan reli selama tiga hari berturut-turut dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,33 persen atau 51,25 poin, menjadi menetap di 15.705,81 poin.

Indeks DAX 40 melonjak 1,01 persen atau 157,83 poin menjadi 15.757,06 poin pada Selasa (26/10/2021), setelah menguat 0,36 persen atau 56,25 poin menjadi 15.599,23 poin pada Senin (25/10/2021), dan terangkat 0,46 persen atau 70,42 poin menjadi 15.542,98 poin pada Jumat (22/10/2021).

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 14 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 26 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Deutsche Bank, perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Jerman mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 6,92 persen.

Disusul oleh saham perusahaan jasa penyedia paket makanan segar daring HelloFresh yang anjlok 4,28 persen, serta perusahaan properti dan pengembang perumahan Jerman Deutsche Wohnen kehilangan 3,18 persen.

Di sisi lain, perusahaan produsen pakaian dan peralatan olahraga Puma melonjak 3,56 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan perawatan kesehatan Eropa Fresenius SE yang terangkat 2,53 persen, serta perusahaan produsen rasa dan wewangian Symrise bertambah 1,65 persen.

Deutsche Bank adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 309,20 juta euro (359,20 juta dolar AS).

Baca juga: Saham Prancis berakhir melemah, indeks CAC 40 terkikis 0,19 persen
Baca juga: IHSG ditutup melemah seiring koreksi bursa saham regional
Baca juga: Saham Jepang ditutup nyaris datar, Nikkei turun 7,77 poin

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021