Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo selaku wakil pemerintah akan menemui Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter, Selasa (8/3) untuk menjelaskan kemelut yang terjadi di tubuh PSSI.

"Agenda pertemuan sudah dijadwalkan. Saya akan menjelaskan apa yang pemerintah ketahui terkait dengan kemelut yang terjadi di PSSI termasuk menjelang pelaksanan kongres," kata Djoko Susilo saat dikonfirmasi dengan telepon internasional dari Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, selama ini FIFA hanya mendapatkan informasi sepihak saja yaitu dari PSSI. Dengan adanya tugas dari pemerintah, pihaknya akan menjelaskan permasalahan yang terjadi sesuai dengan data yang ada.

Selain menjelaskan permasalahan yang terjadi di sepak bola Indonesia, kata dia, pihaknya juga akan mempertanyakan statuta PSSI yang telah disahkan oleh FIFA sehingga Nurdin Halid bisa kembali maju pada kongres PSSI 2007 lalu.

"Informasi dari pemerintah FIFA juga harus tahu. Selama ini hanya dari PSSI saja. Yang jelas kami menemui Sepp Blatter agar tidak memahami kemelut di PSSI saat ini secara sepihak," katanya menambahkan.

Mantan Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, persoalan di tubuh PSSI saat ini cukup krusial karena telah melibatkan masyarakat dan saat ini juga menjadi soroton di Tanah Air. Untuk itu pihaknya akan memberikan penjelasan jika telah bertemu dengan Presiden FIFA.

"Tunggu saja hasil pertemuan nanti. Yang jelas kami akan memberikan informasi kepada FIFA terkait persepakbolaan di Indonesia termasuk peran pemerintah dalam mengawasi olah raga," katanya menegaskan.

Joko menambahkan, jika pada pertemuan nanti pihak FIFA kurang puas dengan penjelasan yang diberikan, pihaknya jika perlu akan meminta kepada Menpora untuk terbang ke markas FIFA di Zurich Swiss.

Kemelut yang terjadi di PSSI mulai diundurnya rencana kongres dengan agenda pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI serta anggota Eksekutif Komite (EXCO) serta permasalahan Liga Primer Indonesia telah masuk ke FIFA.

Bahkan FIFA telah memutuskan pelaksanaan Kongres PSSI harus dilakukan sebelum 30 April yang didahului dengan kongres untuk memilih Komite Pemilihan, 26 Maret nanti.

Induk organisasi sepak bola dunia, juga mengancam akan membekukan keanggotaan PSSI jika asosiasi sepak bola Indonesia itu tidak bisa mengkontrol pelaksanaan kompetisi tandingan (LPI) yang diprakarsai oleh Arifin Panigoro itu.

Penunjukkan Djoko Susilo sebagai wakil pemerintah untuk menemui Presiden FIFA Sepp Blatter dilakukan oleh Menpora Andi Mallarangeng seteleh pihak pemerintah dinilai telah melakukan intervensi menjelang pelaksanaan kongres PSSI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011