Pada pertarungan untuk memperebutkan sabuk juara versi WBC yang lowong itu, Alvares menang mutlak karena ketiga juri memberikan kemenangan baginya dengan skor 119-108.
Dengan kemenangan tersebut, petinju berusia 20 tahun yang dikenal dengan julukan "Canelo" (dalam bahasa Spanyol berarti kulit manis) itu, memperpanjang rekor tidak terkalahkan menjadi 36-0.
Alvarez, petinju yang penuh sensasi itu, usai pertandingan mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya dan berjanji untuk terus memberikan yang terbaik.
"Inilah mimpi saya. Saya berjanji kepada pendukung saya untuk memberkan sabuk juara dunia itu. Saya akan memberikan mereka pertarungan terbaik," kata Alvarez.
"Ini adalah sabuk juara dunia pertama saya. Saya masih memiliki banyak pertarungan besar di masa datang dan saya akan memberikan gelar juara lebih banyak untuk Meksiko," katanya.
Sementara bagi Hatton, pemegang gelar juara kelas welter Eropa, kekalahan tersebut membuat rekornya menjadi 41-5 dengan dua hasil imbang.
Kedua petinju memperebutkan sabuk juara yang lowong setelah ditinggalkan oleh petinju bintang Filipina Manny Pacquiao yang akan berhadapan dengan petinju AS Shane Mosley pada 7 Mei mendatang.
WBC yang bermarkas di Meksiko memutuskan untuk mempertemukan Alvarez dan Hatton, meski Hatton belum pernah tampil di pertarungan besar sebelumnya.
"Saya adalah seorang petinju dan harus mengambil kesempatan untuk mendapatkan juara dunia. Saya akan kembali bertarung di kelas welter dan mencari peluang untuk meraih gelar juara dunia," katanya.
Usai pertarungan, Alvares mengakui bahwa ia belum bisa menentukan lawan berikutnya, tapi siap untuk menghadapi para petinju hebat di kelas welter super versi WBC tersebut.
"Kami harus agar sabar menunggu, mungkin dua pertarungan lagi, tapi kami harus menunggu dan mempersiapkan diri menghadapi pertarungan yang lebih besar," katanya.
Alvarez sempat merobohkan Hatton pada ronde pertama dan melukai hidung petinju Inggris berusia 29 tahun itu pada ronde kedua.
Pada pertarungan tersebut, Hatton mendapat dukungan dari saudaranya mantan juara dunia Ricky Hatton, sementara Alvarez didukung penuh oleh mayoritas penonton dari Kalifornia Selatan.(*)
(A032/T009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011