Pekanbaru (ANTARA News) - Aksi spekulasi oleh sejumlah warga yang mencari keuntungan dengan menimbun premium dan menjualnya secara eceran makin memperparah kelangkaan BBM di Provinsi Riau.

Berdasarkan pantauan di Pekanbaru, Minggu, sejumlah warga melakukan aksi spekulasi dengan membeli bensin menggunakan jeriken dalam jumlah banyak.

Mereka juga tak segan memotong antrian dan langsung meletakan jeriken-jeriken kosong di pompa pengisian, seperti yang terlihat di SPBU di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.

"Lumayan buat tambahan," kata seorang warga yang tak ingin namanya dituliskan.

Modus lainnya dari para spekulan adalah dengan mengeluarkan seluruh bensin dari tangki kendaraan. Para spekulan ikut mengantri di SPBU untuk mengisi tangki motor atau mobil hingga penuh. Kemudian mereka mengeluarkannya lagi untuk dijual dalam jeriken.

"Satu tangki motor besar bisa dapat 10 liter premium, lalu dijual lagi dengan harga Rp10.000 per liter," kata seorang penjual bensin eceran di Jalan Harapan Raya.

Seorang warga, Dedi (30), mengatakan pemerintah seharusnya menindak tegas para spekulan yang mengambil untung dari kondisi kelangkaan minyak.

Menurut dia, keberadaan para spekulan tersebut memperburuk keadaan karena aksi menimbun BBM yang mereka lakukan.

"SPBU yang menjual ke pembeli dengan jeriken juga harus ditindak," keluhnya.

Sebelumnya, Pertamina menyatakan kelangkaan BBM khususnya jenis premium di Riau dikarenakan adanya hambatan dalam proses distribusi. Sebabnya, ada kerusakan di armada kapal pengangkut BBM dari kilang Pertamina Dumai yang biasa mendistribusikan ke depot BBM di Pekanbaru. (F012/M027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011