Tokyo (ANTARA News) - Bank sentral Jepang --Bank of Japan (BOJ-- menyuntik sistem perbankan negara itu dengan rekor fantastis 85 miliar dolar AS (sekitar Rp850 triliun) Senin ini.

Inilah kali pertama BOJ melakukan operasi pasar sejak Krisis Utang Yunani, untuk menenangkan pasar yang gelisah menyusul gempa bumi dahsyat yang mengguncang Jepang timur laut.

"Langkah ini ditujukan untuk menstabilkan pasar keuangan dan menjamin lancarnya penyelasaian dana," kata seorang pejabat BOJ kepada Reuters.

Jumlah dana intervensi ini mencapai 7 triliun yen atau Rp850 triliun, dan ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah yang biasanya disuntukan BOJ ketika pasar terguncang, yang biasanya mencapai 1-2 triliun yen.

Langkah ini mengindikasikan bahwa bank sentral Jepang ini berkeinginan untuk mempertahankan tingkat bunga yang rendah dan stabil.

"BOJ tampaknya berupaya semaksimal mungkin menjaga tatanan pasar dengan pasokan dana yang cukup," kata Hideo Kumano, kepala ekonom pada Dai-ichi Life Research Institute in Tokyo.

Dia melanjutkan, "BOJ mungkin mengendurkan kebijakannya dengan memperbanyak dana pembelian assetnya atau dengan sejumlah langkah lainnya di masa dekat nanti. Tapi sulit memperkitakan apakaah itu akan dilakukan pada pertemuan mengenai kebijakan hari ini."

Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa, Minggu, mengatakan bahwa bank sentral Jepang itu akan menyediakan dana likuiditas besar-besaran pada Senin ini untuk sistem perbankan, demi memperkuat kemampuan bank dalam membuat pasar tetap stabil menyusul bencana besar pekan lalu. (*)
AR09

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011