Jenewa (ANTARA News) - Palang Merah Internasional mengatakan bahwa perbaikan dalam situasi keamanan telah memungkinkan timnya untuk kembali ke markas besar pemberontak Libya Benghazi, Jumat.

"Dua hari setelah penampungan sementaranya ke kota Tobruk di Libya timur, empat anggota tim Palang Merah Internasional (ICRC) kembali ke Benghazi hari ini untuk memulai lagi kerja kemanusiaan mereka," kata badan bantuan itu dalam satu pernyataan, seperti dilaporkan AFP.

"Situasi keamanan yang membaik menjadikan mungkin bagi kami untuk kembali ke Benghazi hari ini," ujar Simon Brooks, kepala misi ICRC di Libya.

Seorang juru bicara menambahkan bahwa tim itu kembali lebih cepat karena gencatan senjata telah diumumkan oleh rezim Muamar Gaddafi.

"Kami berada di Tobruk pada pagi hari ini, sekitar pukul 9 atau 10 pagi waktu setempat, mereka sedang dalam perjalanan. Pengumuman gencatan senjata datang kemudian," Marcal Izard, juru icara badan bantuan itu, mengatakan pada AFP.

Izard menyebutkan bahwa ada laporan engenai pertempuran di kota-kota di barat seperti Misrata, Jumat, dan bahwa itu "dekat dengan perbatasan dengan Tunisia, beberapa ledakan juga terdengar".

Bagaimanapun, di jalan antara Tobruk dan Benghazi, tim itu tidak melihat bentrokan, ia menambahkan.

ICRC juga mengatakan bahwa mereka telah memindahkan makanan dan barang-barang rumahtangga penting ke Libya yang dapat membantu puluhan ribu orang.

"Tujuk trek yang membawa 145 ton beras, gula, minyak, lentil dan garam sedang dalam perjalanan dari Mesir ke Tobruk," katanya.

Menurut Izard, tim yang ada di Benghazi sekarang akan menilai apakah situasi mengijinkan kelompok pekerja bantuan yang lebih besar bergabung dengan mereka.

ICRC telah meminta pada para petempur untuk memberi mereka akses ke bagian-bagian lainnya negara itu.

"Kami terus mendesak kedua belah pihak untuk memberi kami akses ke beberapa kota dan daerah, agar kami dapat membantu orang-orang lainnya yang terkena dampak pertempuran itu," kata Brooks. (S008/M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011