"Saya tidak akan menyebutkan rinciannya mengenai apa dan siapa yang menjadi target serangan."
London  (ANTARA News/AFP) - Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, pada Senin menyatakan bahwa menolak untuk menyingkirkan Muamar Gaddafi sebagai target dalam serangan udara di Libya dan menyebutnya "tergantung keadaan saat itu".

Ia berbicara setelah Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox, mengatakan bahwa pemimpin Libya tersebut mungkin menjadi target resmi dari aksi militer internasional yang dimulai pada Sabtu (19/3) untuk memaksa gencatan senjata yang dikenakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan zona larangan terbang demi melindungi warga sipil di Libya.

"Target yang kami tetapkan dalam serangan seperti ini akan selalu berdasarkan pada resolusi PBB dan tentu menekankan pada perlindungan warga sipil. Saya tidak akan menyebutkan rinciannya mengenai apa dan siapa yang menjadi target serangan," kata Hague kepada radio BBC.

Saat ditanya, apakah Inggris dan pihak berwenang akan membunuh Gaddafi bila ia terus menyerang warganya sendiri, Hague menjawab: "Saya tidak akan berspekulasi mengenai target. Hal itu bergantung pada kondisi saat itu."

Pada Ahad (20/3), Fox ditanya, apakah Gaddafi menjadi target resmi dari aksi militer.

"Ya, hal tersebut tampaknya dimungkinkan, namun Anda langsung merujuk pada salah satu masalah yang kami miliki, yang perlu Anda pikirkan juga adalah mengenai korban sipil yang mungkin menjadi korban karena hal itu," katanya kepada BBC.

Sebagai tanggapan atas komentar Fox, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates, mengatakan bahwa akan menjadi hal yang "tidak bijak" bila pasukan koalisi mencoba untuk membunuh Gaddafi.

"Saya pikir adalah hal yang penting bila kita bergerak dalam mandat resolusi Dewan Keamanan PBB," katanya kepada wartawan dalam penerbangan ke Rusia.

Ia menambahkan,  intervensi militer didukung oleh "koalisi yang beragam". Ia juga memperingatkan "Bila kita mulai menambahkan tujuan lain, maka saya pikir kita malah menciptakan masalah."
(Uu.KR-DLN/M016/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011