Jakarta (ANTARA) - Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, menyiapkan petugas, perahu hingga mendirikan tujuh posko pengungsian guna mengantisipasi kenaikan muka air di Sungai Ciliwung.

Lurah Pejaten Timur, Mohamad Rasyid saat ditemui di lokasi, Senin, mengatakan posko banjir tersebut disiapkan bagi warga yang kerap tergenang banjir saat permukaan air meningkat di Sungai Ciliwung.

Baca juga: Empat RW di Pejaten Timur terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung

"Setiap RW ada posko banjir. Kita sudah siagakan dan persiapkan posko banjir di tingkat rw itu ada di RW 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan satu kelurahan," kata Rasyid.

Rasyid menambahkan posko pengungsian tersebut berada di sejumlah masjid dan mushola yang berada di wilayah tersebut.

Rasyid menyebutkan satu perahu milik Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan juga disiagakan untuk mengevakuasi warga karena rumahnya terendam banjir.

"Pengungsian kita ada di posko banjir Kelurahan, Masjid, Mushola dan tempat RW yang terdampak banjir," tutur Rasyid.

Baca juga: DKI kemarin, banjir di sejumlah wilayah Jakarta hingga kebakaran

Lebih lanjut, dia menuturkan banjir yang melanda Pejaten Timur sejak Minggu (7/11) malam tidak menimbulkan korban jiwa.

"Sejauh ini tidak ada korban, mereka rata-rata pedagang. Begitu banjir naik, mereka ke pasar, begitu surut mereka balik bersih-bersih rumah," ungkap Rasyid.

Pantauan Antara di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur banjir dengan ketebalan mencapai 30 sentimeter (cm) di pekarangan rumah.

Kelurahan Pejaten Timur, dilanda banjir setinggi dua meter pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB, kemudian surut total pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Delapan RT di Jakarta Selatan terendam banjir akibat hujan deras

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021