Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri pada 2010 membukukan volume trade finance/pendanaan perdagangan (unaudited) senilai 10,226 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 5,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Executive Vice President (EVP) Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri, Mansyur S. Nasution, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa Bank Mandiri terus mendorong peningkatan penguasaan pangsa pasar pada bisnis ini hingga mencapai 20 persen pada 2010 untuk bank garansi, 21 persen untuk transaksi ekspor, dan 12 persen untuk transaksi Impor.

Dikatakannya, di tengah krisis global, perdagangan dalam negeri justru menampakkan pertumbuhan yang cukup signifikan, terbukti layanan pembiayaan perdagangan Bank Mandiri di tahun 2010 lebih didominasi oleh transaksi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Bank Garansi, yang mencapai 80 persen dari total transaksi perdagangan Bank Mandiri dengan pertumbuhan tahun per tahun (year of year/yoy) sebesar 15 persen.

Selain itu, menurut dia, ketatnya persaingan usaha dan terbatasnya akses bagi perusahaan guna mendapatkan tambahan keuangan membuatnya semakin memfokuskan perhatian pada management cash flow perusahaan dengan berusaha memberikan solusi komprehensif, agar perusahaan dapat mengatur cash cycle dengan lebih efektif dan efisien, diantaranya dengan solusi trade finance dan services.

Memperhatikan bahwa sekitar 90 persen transaksi ekspor impor Indonesia dilakukan dengan remittance (non L/C), Bank Mandiri melengkapi layanan perdagangannya dengan produk Supply Chain Financing dan produk pembiayaan non L/C.

Kondisi ini memberikan keuntungan bagi Bank Mandiri yang unggul dalam customer base segmen korporasi ketika memberikan solusi Supply Chain Financing.

"Dengan solusi Supply Chain Financing, kami ingin menjadi mitra bisnis yang memberikan nilai tambah bagi nasabah, baik dari sisi buyer maupun supplier. Solusi ini memungkinkan nasabah korporasi kami yang bertindak sebagai buyer untuk mendapatkan fleksibilitas dalam penetapan Terms of Payment tanpa mengorbankan cash flow pihak seller atau supplier karena seller atau supplier mendapatkan akses percepatan pembayaran tagihan yang telah diakseptasi dari bank," kata Mansyur.

Layanan trade finance dan service yang baik dan mampu bersaing di era kompetisi yang semakin ketat perlu didukung oleh inovasi produk dan teknologi, kualitas layanan yang prima, kemampuan servicing dan processing yang handal, dan sumber daya manusia yang berkualitas.

Bank Mandiri mengalokasikan anggaran cukup besar pada investasi di bidang teknologi guna meningkatkan kapabilitas sistem perdagangan yang dapat meningkatkan kenyamanan bertransaksi dagang bersama bagi nasabah dan mitranya.

Keberhasilan Bank Mandiri sebagai pemimpin di bidang trade finance tidak lepas dari dukungan bank koresponden yang saat ini berjumlah 1.195 bank koresponden guna mendukung 1.296 jaringan kantor cabang dalam negeri dan 5 kantor cabang luar negeri yang telah dimiliki Bank Mandiri saat ini.

Mansyur mengatakan, dengan layanan seperti itu Bank Mandiri berhasil meraih predikat bank domestik dengan layanan trade finance terbaik di Indonesia versi majalah The Asset pada tahun ini, sejalan dengan peningkatan kualitas layanan bagi nasabah dalam menjalankan bisnis mereka.

Predikat terbaik tersebut diberikan majalah The Asset berdasarkan kinerja Bank Mandiri dalam memberikan layanan dan produk bagi para nasabah dengan fitur yang modern, aman, sesuai dengan kebutuhan.

"Bagi kami, penghargaan The Asset Triple A Trade Financing Award ini merupakan pengakuan internasional atas peran Bank Mandiri sebagai salah satu market leader dalam bisnis trade finance di tanah air," tutur Mansyur.

Penghargaan The Asset Triple A Awards yang diterima Bank Mandiri ini merupakan salah satu penghargaan yang cukup berpengaruh dalam industri finansial di Asia Pasifik, kawasan yang paling progresif dan dinamis di dunia. Penghargaan ini mengadaptasi metodologi penilaian yang akurat dan teliti atas kinerja bank-bank terbaik di sekitar 14 negara di kawasan, baik berdasarkan aspek kualitatif, maupun kuantitatif.

Selain penghargaan sebagai penyedia jasa trade finance terbaik di Indonesia , majalah The Asset juga menganugerahkan penghargaan The Asset Triple A Award untuk kategori Best Domestic Transaction Bank di Indonesia dan Best Domestic Cash Management Bank di Indonesia.
(T.D012?P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011