Jakarta (ANTARA News) – Isu-isu miring yang diarahkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tidak membuat kader partai ini goyah. Sebaliknya, adanya isu-isu miring itu malah membuat internal PKS semakin solid dan merapatkan barisan, kata mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring.

Bagi Tifatul, isu-isu yang menggoyang PKS tidak akan berpengaruh bagi soliditas kader, baik di pusat maupun daerah. "Tidak berpengaruh apa-apa bagi kader, baik pusat atau daerah. Ada 1,5 juta kader, semuanya justru makin solid," ujar Tifatul yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Jakarta, Jumat.

Saat ditanya apakah ada konspirasi di balik "serangan" tersebut, Tifatul tak menampik jika ada kemungkinan konspirasi untuk menjatuhkan PKS. "Kemungkinan itu bisa jadi ada. Tapi kan perlu pembuktian. Jadi, semoga semua bisa diselesaikan melalui cara kekeluargaan, melalui internal," ujarnya.

Sementara, peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Arman Salam mengaku tak mau berspekulasi terlalu jauh soal adanya grand design dari pihak luar yang sengaja ingin menurunkan citra PKS. "Kemungkinan itu ada saja, tapi sulit membuktikannya," katanya.

Namun lepas dari itu, Arman menilai ada banyak hikmah dibalik mencuatnya isu miring yang dihembuskan Yusuf Supendi tersebut. Salah satunya, membuat partai yang diketuai Luthfi Hasan Ishaaq itu terlihat justru makin kompak.

Arman menunjuk contoh Acara Buka Puasa Bersama Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dengan para mantan presiden PKS dan Partai Keadilan di komplek perumahan DPR Kalibata, Jakarta kemarin (24/3).

"Saya menangkap pesan kuat, kalau para petinggi PKS itu ingin menunjukkan kepada publik, khususnya seluruh kader PKS di tanah air, bahwa PKS ditengah terpaan isu yang muncul dari luar itu ternyata makin solid. Mereka juga satu suara dalam menyikapi tuduhan miring Yusuf Supendi itu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pada acara Buka Puasa Bersama itu hadir, antara lain, Hidayat Nur Wahid, Nur Mahmudi Ismail, dan Muzzamil Yusuf yang selama ini sering disebut-sebut sebagai faksi keadilan. "Jadi, PKS cukup cerdas mengambil momentum ini justru untuk memperkuat ikatan partai. Sehingga, apa yang selama ini disebut faksi keadilan dan faksi sejahtera sekarang justru solid," kata Arman.

Ditempat terpisah, pengamat politik dan agama Fachri Ali menyatakan PKS harus segera mengambil sikap untuk menyikapi permasalahan Yusuf Supendi sehingga citra partai bisa dikembalikan kepada posisi semula sebagai partai bersih dan bekerja untuk Indonesia.

"Semoga para petinggi PKS cepat tanggap dalam menyikapi permasalahan ini," ujar Fachri.

Itu harus dilakukan, lanjut Fachri, karena’serangan’ Yusuf Supendi cukup signifikan. Karena menyangkut sesuatu yang sensitif di internal partai. "Karena yang melontarkan permasalahan ini adalah pendiri partai. Jadi hantamannya cukup terasa. Sudah pasti ini membuat banyak orang terkejut," kata Fachri.

Namun, dengan pengalaman yang dimiliki PKS, Fachri yakin partai ini mampu melewati permasalahannya dengan baik dan elegan. "Harus diakui, konflik sangat mungkin terjadi di mana pun. Terlebih di partai politik. Yang terpenting bagaimana cara menyikapinya. Dan saya yakin, kader PKS tetap solid," jelas Fachri.(*)
(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011