Kupang (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengembangkan penangkaran rusa Timur pada beberapa daerah di Pulau Flores untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

"Penangkaran rusa Timur ini kami lakukan bersama-sama dengan kelompok masyarakat di Pulau Flores yang tersebar di Kabupaten Sikka, Nagekeo, dan Ende," kata Kepala BBKSDA NTT Arif Mahmud dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu.

Ia menjelaskan rusa Timur merupakan salah satu satwa khas di Indonesia, khususnya di NTT yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan bisa memberikan nilai ekonomi yang tinggi.

Baca juga: Pertahankan polulasi rusa, Balai TN Rawa Aopa buat penangkaran

Namun demikian keberadaan rusa di alam sudah mulai langka atau terbatas akibat adanya aktivitas perburuan liar, katanya.

Arif menjelaskan penangkaran rusa Timur akan dilakukan dengan mengambil induk rusa dari penangkar lain untuk dikembangkan menjadi rusa-rusa yang bisa langsung dimanfaatkan.

Lebih lanjut ia mengatakan penangkaran rusa Timur yang dilakukan selama ini lebih banyak bersifat perorangan atau korporasi dan belum tertata dengan baik.

"Karena itu kami perlu menata lebih baik ke depan melalui penangkaran sehingga bisa bermanfaat secara langsung kepada masyarakat," katanya.

Arif mengatakan selain bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, penangkaran rusa Timur ini juga untuk mendukung kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, yang merupakan destinasi wisata super premium.

Hasil penangkaran rusa, kata dia selanjutnya juga bisa dipasok untuk kebutuhan pakan satwa Komodo (varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo sehingga mendukung upaya pelestarian kadal raksasa itu.

"Jadi penangkaran ini juga untuk memberikan kesempatan di kabupaten-kabupaten lain mendapatkan manfaat dari pengembangan pariwisata super premium ini," katanya.

Baca juga: BBKSDA Sulsel sosialisasi kebijakan penangkaran rusa di UDIKLAT PLN
Baca juga: BTNGR-Unram bermitra bangun Pusat Penelitian Penangkaran Rusa

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021