Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus berupaya merealisasikan transisi energi di berbagai sektor mulai dari industri, transportasi, hingga rumah tangga demi mencapai porsi energi baru terbarukan sebesar 23 persen dalam target bauran energi nasional pada 2025.

Kementerian ESDM mendorong peran generasi muda untuk aktif terlibat dalam pengembangan bioenergi sebagai salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

"Salah satu aktor penting pengembangan bioenergi adalah generasi muda yang dapat berperan sebagai agen perubahan yang aktif, adaptif, kompetitif, kreatif, dan juga menguasai digitalisasi teknologi," kata Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Menurut dia kontribusi generasi muda dalam pengembangan energi bersih terutama bioenergi dapat dilakukan melalui berbagai lini. Di sektor akademis, peluang pengembangan riset dan inovasi perlu dieksplorasi lebih mendalam untuk memaksimalkan potensi bioenergi di dalam negeri.

Program-program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh universitas juga dapat ikut menciptakan inovasi-inovasi dalam penggunaan bioenergi sehari-hari di tingkat komunitas.


Baca juga: Pemerintah susun strategi pengembangan bioenergi

Selain itu, kedekatan generasi muda dengan beragam platform komunikasi digital juga menjadi aset penting dalam penyebarluasan informasi dan pengetahuan terkait energi baru terbarukan.

Potensi bioenergi yang melimpah membuka peluang lebih luas bagi generasi muda untuk berkontribusi langsung dalam upaya pengembangan bioenergi dan energi bersih.

Dalam upaya mempromosikan bioenergi, pemerintah Indonesia bersama pemerintah Jerman melalui Deutsche Gesselschaft für Internationalle Zusammenarbeit (GIZ) GmbH rutin menggelar webinar series dalam kerangka proyek kerja sama Strategic Exploration of Economic Mitigation Potential through Renewables (ExploRE).

Webinar series itu bertujuan untuk mempromosikan bioenergi di kalangan generasi muda serta memfasilitasi diskusi terkait pengembangan bioenergi antara pemerintah, universitas, dan lembaga riset.

Baca juga: Kementerian ESDM dorong akses pembiayaan untuk proyek bioenergi

"Menurut riset International Renewable Energy Agency (IRENA) di tahun 2050 akan ada lebih dari 6,5 juta peluang kerja di bidang energi terbarukan di ASEAN, 70 persen di antaranya ada di bioenergi,” ujar Principal Advisor Proyek ExploRE Dody Setiawan.

Selain mendominasi jumlah populasi, generasi Y dan Z juga merupakan angkatan yang paling aktif bersuara mengenai perubahan iklim serta beragam dampaknya bagi manusia dan lingkungan.

Aktivisme generasi muda ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan berdampak nyata, salah satunya melalui kontribusi dalam pengembangan bioenergi dan energi bersih sebagai upaya mitigasi terhadap dampak-dampak perubahan iklim yang kian nyata terjadi di berbagai belahan dunia.



Baca juga: Gas berpotensi jadi tulang punggung energi nasional hingga 2050

Baca juga: Percepat transisi energi RI, pemerintah cetuskan program FIRE

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021