Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan bahwa dirinya tidak segan-segan melaporkan kepada penegak hukum apabila ada pihak-pihak yang membuat onar atau kerusuhan dalam Kongres PSSI yang akan digelar di Surabaya.

"Kami sudah berkomitmen dengan Kapolda Jatim. Kalau ada yang membuat kerusuhan, langsung ditangkap polisi," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis.

Ia mempersilakan PSSI menggelar kongres di Surabaya. "Bagi kami, itu suatu kehormatan karena Jatim dianggap aman dan nyaman bagi siapa saja," katanya.

Namun dia tak menginginkan kalau kongres tersebut dirusuhi oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab terkait konflik di tubuh PSSI.

"Silakan berkongres, tapi kalau sampai macam-macam, kami laporkan ke polisi. Kami tak ingin keamanan di Jatim yang kondusif ini dirusuhi," kata mantan Sekdaprov Jatim itu.

Sejauh ini Gubernur belum menerima laporan dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terkait penyelenggaraan Kongres PSSI.

Kongres PSSI dengan agenda pemilihan ketua umum dan wakil ketua umum serta anggota komite eksekutif (Exco) PSSI periode 2011-2015 akan digelar di Surabaya pada 29 April mendatang.

Keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat yang dilakukan oleh Komite Pemilihan PSSI yang terbentuk pada Kongres PSSI di Pekanbaru, Sabtu (26/3) lalu.

"Banyak pertimbangan kenapa kongres dilakukan di Surabaya. Salah satunya adalah Surabaya berada di tengah-tengah. Dekat dari Aceh dan dekat dari Papua," kata anggota Komite Pemilihan, Usman Pakaubun, di Jakarta, Selasa (29/3) lalu.

Namun Gubernur menegaskan bahwa dirinya tidak ada urusan dengan konflik internal PSSI. "Soal konflik, saya tidak ada urusan," kata Soekarwo usai melantik para pejabat eselon II dan eselon III itu.

Rencana PSSI menggelar kongres itu akan disampaikan Gubernur dalam rapat dengan anggota forum pimpinan daerah di Surabaya pada 4 April 2011.

"Sama halnya dengan PSSI, konflik yang terjadi setelah keluarnya SK Ahmadiyah pun saya tidak ada urusan karena saya hanya ingin Jatim aman dan nyaman," katanya.

(M038/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011