Singapura,  6 April 2011 (ANTARA) - Sekelompok dokter spesialis di Mount Elizabeth Medical Centre menjadi kelompok pertama yang melakukan pembedahan rahang yang rumit dan tidak biasa yang diikuti oleh implan gigi di kawasan Asia Tenggara. Di masa lalu, perawatan seperti itu memakan waktu satu tahun untuk dituntaskan. Namun, kini perawatan diselesaikan dalam waktu tiga bulan saja untuk pasien warga Indonesia, Rudolf Santoso.

     Santoso telah didiagnosa dengan penyakit Ameloblastoma pada bulan Desember 2009, penyakit tumor langka yang berkembang di rahang. Penyakit yang menyerang secara lokal itu, biasanya diakibatkan oleh sisa-sisa sel yang berkembang menjadi enamel gigi. Ia menjalani pembedahan di negaranya untuk mengangkat 70% rahang bawahnya. Sebuah piringan metal dimasukkan untuk menggantikan tulang rahangnya namun piringan ini menjadi longgar dan menyebabkan infeksi. Pasien tidak bisa berbicara dan makan dengan semestinya dan kehidupan normal sehari-harinya  sangat terbatas dan terganggu. Santoso kemudian mencari pilihan lainnya dan menemukan kelompok dokter spesialis Specialist Dental Group di internet.

     Setelah beberapa pertukaran email, Santoso akhirnya mengunjungi Singapura untuk mendapatkan perawatan. Perawatan mencakup tiga prosedur:

     1. Pengangkatan piringan metal yang terinfeksi dan konfirmasi bahwa tulang rahangnya sudah bebas dari tumor. 

     2. Rekonstruksi rahang bawah dengan pencangkokan tulang yang lebih terprediksi yang diambil dari kaki bagian bawah Santoso; dan

     3. Pemasangan implan gigi yang berfungsi untuk menyangga gigi bagian bawah sehingga Santoso dapat makan, berbicara dan memiliki bentuk wajah yang proporsional.

     Tim multidisiplin yang dipimpin oleh Professor Ansgar Cheng (Prostodontis)  dari Specialist Dental Group dan sebuah tim spesialis yang terdiri dari Dr Ho Kok Sen (Ahli Bedah  Mulut & Maksilofasial), Dr Andrew Loy (Ahli Bedah Telinga, Hidung dan Tenggorokan) dan Dr Erik Ang (Ahli Bedah Plastik). Setiap dokter bertanggung jawab atas satu prosedur operasi.

     Perawatan dibagi menjadi dua pembedahan, pembedahan rahang pada bulan Juni 2010 dan operasi untuk implan gigi pada bulan September 2010. Saat ini, setengah tahun setelah perawatan, Santoso bisa makan secara semestinya dan terlihat seperti dirinya sebelumnya.

     Keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi:

     Ms. Moonlake L . Lee, Direktur

     Specialist Dental Group

     Phone: +65 6733 7883

     Email: info@specialistdentalgroup.com

     Mengenai Specialist Dental Group

     Specialist Dental Group merupakan salah satu kelompok multi-spesialis gigi terbesar di Singapura. Pelayanan yang diberikan antara lain implan gigi,  ortodontik (Perawatan kawat gigi), pembedahan mulut dan perawatan gusi. Klinik ini baru saja menjadi finalis untuk the Best Healthcare Experience (Singapore Experience Awards 2010) dan dianugerahi Diamond Partner Status oleh NobelBiocare untuk pengalamannya dalam memberikan perawatan implan gigi. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi situs  www.specialistdentalgroup.com

     Mengenai Mount Elizabeth Hospital

     Mount Elizabeth Hospital yang dimiliki oleh  ParkwayHealth, melakukan pembedahan  jantung dan neurosurgeries dengan jumlah terbesar pada sektor swasta di kawasan ini. Rumah sakit ini diakreditasi oleh the Joint Commission International (JCI) serta merupakan rumah sakit swasta pertama di Asia yang memenangkan  Asian Management Award untuk pencapaiannya dalam manajemen dan pengembangan manusia yang luar biasa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi  www.parkwayhealth.com.

     Mengenai SingaporeMedicine

     Diluncurkan tahun 2003, SingaporeMedicine merupakan multi-lembaga yang terwujud dari kerja sama antara industri dengan pemerintah yang bertujuan untuk memperkuat posisi Singapura sebagai pusat jasa medis di Asia dan mempromosikan Singapura sebagai tujuan bagi perawatan pasien tingkat lanjut yang berkelas dunia. Informasi lebih lanjut, mohon kunjungi situs  www.singaporemedicine.com.

 

 

 

Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011