"Kita ingin agar siswa kita, guru-guru memiliki pengetahuan tentang resiliensi kemudian mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa menjadi sekolah berketahanan kemudian pribadi yang berketahanan," kata Anies di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jumat.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengharapkan pemahaman soal resiliensi atau ketahanan diperluas sehingga tidak saja soal antisipasi menghadapi bencana namun juga menghadapi perubahan yang cepat.
"Belajar ada dua, yakni untuk belajar dan menghentikan yang sekarang sudah tidak relevan, ada banyak hal untuk berubah. Misalnya, salaman, sekarang menghentikan salaman menjadi kebiasaan," katanya.
Ia pun mengharapkan kepada para kepala sekolah tersebut membawa perubahan besar untuk sekolah dan anak didik yang lebih baik.
Anies hadir memberikan sambutan pada diseminasi hasil riset dan pelatihan resiliensi sekolah untuk mitigasi bencana di sekolah di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Diseminasi itu diikuti sekitar 30 kepala sekolah yang sebagian besar berada di DKI Jakarta dan beberapa sekolah lain yang ada di Provinsi Banten.
Diseminasi diadakan selama dua hari, 18-19 November 2021.
Baca juga: Sudin Pendidikan Jaksel usulkan 15 sekolah direnovasi total
Baca juga: DKI tambah 3.050 sekolah buka PTM terbatas pada November 2021
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
