Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto mengatakan pembom di Cirebon diduga pelaku baru yang didalangi jaringan lama.

"Jaringannya tetap. Itu-itu saja. Yang beda adalah pelakunya, mereka merekrut pelaku baru. Modus operandinya pun tidak baru," kata Sutanto usai Rapat Koordinasi bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jakarta, Jumat.

Ia menengarai tokoh lama dengan kemampuannya mempengaruhi massa dan berhasil merekrut pelaku baru.

Bom meledak di Masjid Polresta Cirebon sekitar pukul 12.15 WIB. Seseorang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas dengan perut hancur. Pelaku ikut shalat Jumat dan berada di baris kedua.

Akibatnya, belasan polisi luka-luka termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.

Menteri Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, pemerintah mengutuk pemboman di Cirebon tersebut.

"Presiden dan seluruh jajaran pemerintah mengutuk keras kejadian yang tidak berperikemanusiaan ini," ujarnya.

Menurutnya, sesaat setelah kejadian, Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo langsung melapor kepada presiden.

Presiden Yudhoyono lantas memerintahkan Timur, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto, Badan Intelijen Strategis, beserta lembaga terkait untuk sekuat tenaga mencari siapa yang ada di balik aksi tersebut.

Yudhoyono juga meminta segenap elemen masyarakat, mulai dari ulama, Lembaga Swadaya Masyarakat, hingga pimpinan daerah untuk menanggulangi terorisme.

"Berikan informasi, sekecil apapun, kepada aparat terdekat untuk ditindaklanjuti. Aparat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya," kata Djoko.(*)
(T.R018/A033)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011