... MotoGP bahkan mencanangkan 2027 sebagai tahun di mana semua sepeda motor yang berlomba harus 100 persen menggunakan bahan bakar non fosil

100 persen non fosil

Balap motor dan mobil sama-sama menghasilkan tiga polusi, yakni gas buang, panas, dan suara, dan ketiga hal ini berdampak besar terhadap lingkungan.

Tidak saja karena produk yang menjadi wahana kompetisi, aspek-aspek di luar lomba juga bisa turut mempengaruhi kualitas lingkungan, mulai dari bahan alami yang digunakan dalam memproduksi kostum pebalap, emisi bahan bakar fosil yang dihasilkan ketika penonton datang dan meninggalkan arena lomba, sampai metode dalam mana perusahaan-perusahaan itu menghasilkan produk-produk untuk lomba.

Dulu dunia motorsport mungkin tidak terlalu mempedulikan semua itu. Namun kini, karena motosport tak terpisahkan dari industri yang menyertainya yang dipaksa pro lingkungan baik oleh pasar maupun oleh ketentuan dari otoritas nasional, maka kesadaran menghindarkan degradasi lingkungan demi menekan perubahan iklim membuat kompetisi balap menjadi menerapkan sejumlah langkah berkelanjutan demi menciptakan atmosfer kompetisi yang ramah lingkungan.

Ini salah satunya tengah dilakukan MotoGP yang mulai tahun depan memasukkan Indonesia dalam kalender lomba tahunannya. Kompetisi otomotif ini sendiri adalah platform global yang memiliki kekuatan menjadi pemimpin untuk evolusi dalam industri sepeda motor dan mobilitas sosial.

Mengutip laman MotoGP, mengingat posisinya yang unik sebagai salah satu olahraga terpopuler di dunia dan bersentuhan dengan teknologi maju, MotoGP menjadi laboratorium balap yang akrab dengan inovasi dan pengembangan.

MotoGP juga sudah menjadi referensi penting bagi pasar otomotif di seluruh dunia ketika roda dua menjadi andalan untuk dua miliar lebih manusia di seantero jagat.

Bersepeda motor memang sudah menjadi kebutuhan mutlak, terutama bagi masyarakat yang menginginkan mobilitas tinggi namun menghadapi kendala-kendala mobilitas seperti kemacetan dan dan ketersediaan angkutan umum yang layak.

Tak heran pula jika penjualan sepeda motor di seluruh dunia terus membesar di mana 60 juta unit sepeda motor terjual setiap tahun di seluruh dunia.

Dengan skala sebesar itu, transportasi roda dua menjadi memiliki peran penting dalam memajukan pola mobilitas yang lebih aman dan lebih ramah lingkungan, selain memiliki kekuatan dalam memberikan sumbangsih besar pada upaya global mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim.

Kesadaran seperti ini tengah tumbuh luas di arena-arena olahraga seperti ditunjukkan oleh MotoGP yang bersama pabrikan-pabrikan bertekad untuk secara bertahap meninggalkan bahan bakar fosil; minimal 40 persen bahan bakar non fosil mulai 2024, dan 100 persen non fosil mulai 2027.

Itu artinya, enam tahun dari sekarang Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat akan melombakan sepeda-sepeda motor yang tak lagi berbahan bakar minyak bumi. Proposal ini bahkan diperkuat oleh upaya membesarkan skala balap mobil listrik Formula E.

Semua itu adalah sebagian dari contoh bagaimana olahraga aktif menciptakan dan menguatkan gaya hidup ramah lingkungan sehingga membantu cita-cita umat manusia menciptakan lingkungan rendah emisi seperti dikonsensuskan dalam KTT Iklim COP26 di Glasgow lalu.

Baca juga: Keringat "go green" nan menyehatkan
Baca juga: Jakpro siap berkolaborasi sukseskan Formula E Jakarta 2022


 

Copyright © ANTARA 2021