Pertempuran baru meletus lagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat (06.00 WIB), dengan melibatkan penggunaan senapan dan mortir di tempat bentrokan yang sama
Bangkok (ANTARA News) - Seorang tentara Thailand tewas dan empat lainnya cedera dalam putaran terbaru bentrokan di daerah perbatasan Thailand-Kamboja yang disengketakan pada Sabtu, kata sumber militer kepada Xinhua.

Satu sumber yang sangat handal di militer Thailand mengatakan kepada Xinhua bahwa seorang tentara Thailand tewas dalam bentrokan fatal, dan setidaknya empat tentara telah terluka, sementara dilaporkan tidak ada warga sipil Thailand yang tewas atau cedera.

Kolonel Sansern Kaewkamnerd, juru bicara Angkatan Darat Thailand, mengatakan tembakan meletus Sabtu pagi pukul 06.15 di perbatasan dekat dengan daerah Nom Pa Dong Rak, provinsi Surin Thailand, daerah yang sama di mana pertempuran meletus pada Jumat pagi.

Pada saat dalam tekanan, pertempuran terus berlangsung, kata Sansern.

Ditanyakan siapa yang memicu bentrokan itu, Sansern menjawab "bagaimana kau pikir aku akan menjawab?".

Sansern kemudian menambahkan, bahwa pihak Kamboja mulai menembak yang pertama.

Tentara Thailand kemudian harus membalas menembak kembali "untuk melindungi diri mereka sendiri," katanya.

Militer Thailand dan para pejabat tinggi Thailand kini berusaha untuk menghubungi pejabat Kamboja dalam upaya untuk mengakhiri bentrokan itu.

Sekitar 15.000 warga desa Thailand telah dievakuasi ke kamp-kamp pengungsi yang didirikan oleh pemerintah, katanya.

Menurut laporan AFP, tentara Thailand dan Kamboja kembali terlibat baku-tembak sengit di perbatasan sengketa mereka, Sabtu pagi, sehari setelah bentrokan berdarah menewaskan enam prajurit, kata beberapa pejabat dari kedua negara itu.

"Pertempuran baru meletus lagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat (06.00 WIB), dengan melibatkan penggunaan senapan dan mortir di tempat bentrokan yang sama," kata jurubicara militer Thailand di wilayah perbatasan, Kolonel Prawit Hookaew.

"Kami sedang berunding untuk menghentikan baku-tembak," kata Kolonel Prawit.

Kamboja mengkonfirmasi berkecamuknya bentrokan paling akhir tersebut, yang terjadi di dekat sejumlah kuil yang jadi sengketa.

"Pertikaian meletus pukul 06.15 waktu setempat (06.15 WIB). Baku-tembak itu melibatkan penggunaan senjata artileri," kata jurubicara Kementerian Pertahanan Chhum Socheat di ibu kota Kamboja, Phnom Penh.
(H-AK/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011