Polisi menduga jaringan ini membeli bahan-bahan rakitan bom di beberapa orang tertentu dan diduga di beberapa pasar gelap di wilayah sekitar Jakarta
Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian RI menyatakan bahwa otak pelaku bom buku dan Serpong, Pepi Fernando memiliki kemahiran merakit bom.

"Setelah Densus melakukan pemeriksaan terhadap jenis bom yang dirakit oleh P (Pepi, red) dan jaringannya, diketahui P termasuk mahir merakit bom," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin.

Pepi ditangkap di Aceh pada hari Kamis (21/4) bersama tiga orang temannya J dan F. "Belum ditemukan data dia pernah ke luar negeri," kata Boy.

Densus 88 saat ini masih mencari tahu dalam rangka apa tiga tersangka itu di Aceh dan diduga jaringan baru terorisme, katanya.

"Polisi menduga jaringan ini membeli bahan-bahan rakitan bom di beberapa orang tertentu dan diduga di beberapa pasar gelap di wilayah sekitar Jakarta," kata Boy.

Densus telah menemukan bahan peledak saat menggeledah rumah milik otak pelaku aksi teror, Pepi, di Komplek Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, pada hari Sabtu (23/4).

Boy menuturkan barang bukti berupa satu unit granat nanas, campuran bahan peledak diameter tiga centimeter, "cashing" bom model roket belum terisi bahan peledak, "cashing" bom siap jadi, lima kaleng bom termasuk satu wadah siap ledak terisi bahan peledak.

Selanjutnya, dua adonan bahan peledak sudah jadi, satu unit solder, potongan pipa besi dan jam dinding.

Boy menyebutkan anggota satuan penjinak bom telah menonaktifkan barang bukti bahan peledak yang siap meledak.

"Sedangkan bahan yang lain dianalisa tim Laboratorium Forensik Mabes Polri," ujar Boy menjelaskan.

Mabes Polri menduga Pepi sebagai otak pelaku rencana aksi teror peledakan bom di dekat Gereja Christ Chatedral, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten.

Saat ini, jumlah pelaku yang ditangkap ada 20 orang di beberapa tempat yang berbeda.

"Tiga pelaku ditangkap di Aceh berinisial P, J dan F, di Bogor adalah P, A, A, E dan R, di Kramat Jati adalah F, D dan Y, di Rawamangun adalah M di Pondok Kopi ada lima yakni A, D, M, R dan A, Bekasi satu orang berinisial A dan Tanggerang berinisial MS.
(S035/R010)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011