"Kondisi ekonomi makro kita positif, dan pasar modal kita juga baik, jadi wajar kalau investor asing menempatkan dananya karena berpotensi akan memperoleh imbal hasil yang tinggi."
Jakarta (ANTARANews) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Rabu siang masih tetap bertengger di level Rp8.620 per dolar AS, atau seperti hari sebelumnya yang menunjukkan pergerakan relatif stabil.

Managing Research PT Indosurya Asset Management, Reza Priiyambada, di Jakarta, Rabu, menilai bahwa stabilnya rupiah terhadap dolar AS, karena aliran dana asing ke pasar saham masih belum besar, jadi pergerakan rupiah itu masih dipicu faktor fundamental ekonomi nasional yang makin positif, ujarnya.

Menurut Reza, pelaku pasar masih belum aktif ke pasar, mereka masih menunggu keluar laporan keuangan emiten pada pekan depan.

"Kami optimis pasar akan merespon laporan keuangan yang diperkirakan positif, " katanya.

Kenaikan rupiah beberapa waktu lalu, lanjut dia karena pelaku asing yakin akan pertumbuhan ekonomi nasional dan tinggi tingkat suku bunga rupiah.

Apalagi, ia mengemukakan, suku bunga rupiah kemungkinan akan kembali naik, akibat inflasi pada bulan Juli dan Agustus 2011 diperkirakan akan meningkat, katanya.

Ia mengatakan, pasar Indonesia masih menjanjikan, karena itu investor diperkirakan akan kembali masuk ke pasar domestik bermain di pasar saham dan uang.

Fundamental ekonomi Indonesia yang tahan terhadap krisis juga akan mengundang investor asing untuk masuk ke pasar Indonesia menempatkan dananya di dalam negeri, katanya.

"Kondisi ekonomi makro kita positif, dan pasar modal kita juga baik, jadi wajar kalau investor asing menempatkan dananya karena berpotensi akan memperoleh imbal hasil yang tinggi," ujar dia.

Menurut dia, rupiah masih dapat bergerak pada Rabu sore, karena peluang beli dari pelaku pasar masih tetap ada.

Meski pada saat ini aksi beli terlihat agak berimbang dengan aksi jual, namun membaiknya pasar regional akan memberikan nilai yang lebih, katanya.
(T.H-CS/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011