"Potensi untuk investasi panas bumi di Indonesia sangat besar, namun belum semua potensi itu digunakan secara maksimal."
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memiliki potensi investasi panas bumi yang sangat besar, namun hingga saat ini investasi yang ada di Indonesia belum mencapai tiga persen dari total potensi panas bumi di Indonesia, kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan,

"Potensi untuk investasi panas bumi di Indonesia sangat besar, namun belum semua potensi itu digunakan secara maksimal," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Gita mengatakan, sumber panas bumi yang ada di Indonesia sebesar 40 persen yang ada di dunia, hal ini merupakan peluang yang sangat baik untuk investasi dan menarik investor masuk ke Indonesia.

"Sudah banyak calon investor yang akan berinvestasi di bidang ini," kata Gita.

Ia juga mengatakan bahwa untuk investasi panas bumi ini baru berkembang di Jawa, Bali dan Sumatra, namun di daerah lainnya masih belum berkembang.

Gita menjelaskan, investor yang akan melakukan investasi di Indonesia nantinya juga akan membuat infrastruktur untuk melancarkan proyek tersebut.

"Nantinya, investor akan membangun sarana infrastruktur untuk mendukung investasi tersebut," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gita juga mengatakan bahwa investasi panas bumi juga mendukung program pemerintah yang menyebutkan target penurunan emisi sebesar 26 persen di Indonesia.

"Penurunan emisi sebesar 26 persen itu realistis, terlebih apabila didukung dengan program investasi seperti ini," katanya.

Untuk energi panas bumi itu sendriri merupakan fokus pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan energi terbarukan.

Gita mengatakan, sudah ada beberapa negara yang telah melakukan investasi, dan beberapa negara tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

"Beberapa negara seperti India dan Korea sudah berinvestasi di Indonesia, dengan nilai total investasi milyaran dolar," kata Gita.
(T.KR-VFT/B012)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011