Surabaya (ANTARA News) - Ratusan rumah di sejumlah Desa Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terendam banjir dan longsor setelah hujan deras melanda kawasan tersebut Senin dan Selasa (3/1) malam, belum diperoleh informasi mengenai korban tewas maupun jumlah warga yang diungsikan.
"Di dua desa saja yakni Kedung Boto dan Kedung Ringin Kecamatan Beji ratusan rumah warga terendam namun tidak ada korban jiwa yang tewas," kata Camat Beji Moh. Hasyim kepada ANTARA, Rabu.
Banjir terjadi akibat hujan deras mengguyur dataran tinggi di Pasuruan seperti Prigen, Pandaan, Purwosari, dan Sukorejo menjadikan kali Kedung Larangan tidak mampu menampung luapan air dan kemudian menggenangi ratusan rumah penduduk dan lahan persawahan.
"Ketinggian air di rumah warga sekarang ini berkisar antara 15-20 Cm, bagi masyarakat banjir itu sudah biasa, terjadi setiap tahun meskipun demikian kami tetap mewaspadai kemungkinan banjir yang lebih besar mengingat situasi cuaca mendung," kata Hasyim.
Dia menyebutkan selain banjir juga terjadi tanah longsor di Desa Tosari namun belum diperoleh kabar kemungkinan terdapat korban jiwa.
Puluhan desa di Kecamatan Beji, Bangil, Rejoso, Rembang, Kraton dan Kecamatan Winongan selama ini memang dikenal rawan banjir, bencana ini hampir terjadi setiap tahun.
Diperkirakan ribuan hektare sawah di Pasuruan sekarang ini terancam mati setelah diterjang banjir, meskipun banyak sekolah masih terendam air namun aktivitas belajar mengajar berlangsung normal.
"Sekarang ini air masih menggenangi rumah-rumah warga dan di desa Kedung Boto dan Kedung Ringin yang dihuni 400 kepala keluarga seluruhnya terendam air," tegasnya.
Sementara itu berdasarkan hasil foto satelit Citra yang dipantau Badan Meteorologi (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang dinyatakan rawan atas bencana banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari badai siklon di Australia.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006