Euro diperdagangkan pada 1,4878 dolar pada tengah hari di New York sebelum menetap di 1,4808 dolar sekitar 21.00 GMT (Sabtu 04.00 WIB), dibandingkan dengan 1,4822 dolar akhir Kamis.
Dolar melemah terhadap mata uang Jepang, diperdagangkan menjadi 81,17 yen dari 81,48 yen.
Pelemahan greenback itu memiliki dampak yang mendalam pada berbagai komoditas, kata Adam Sieminski dari Deutsche Bank.
"Dolar sangat lemah dan itu berhubungan antara dolar yang lebih lemah dan harga komoditas yang lebih kuat, terutama minyak, adalah sesuatu yang sangat kuat," katanya.
"Dari sisi keuangan, dua hal yang sangat positif untuk minyak adalah dolar yang lemah dan pasar saham yang kuat dan selama beberapa minggu terakhir kami mendapatkan keduanya."
Emas meroket hampir mencapai 1.570 dolar per troy ons, membentuk rekor harga dolar baru karena kenaikan berlanjut didorong oleh suku bunga yang sangat rendah dan dolar yang lemah.
Dengan perdagangan London ditutup untuk perayaan pesta pernikahan kerajaan, di perdagangan sore New York, emas mencapai 1,569,32 dolar per troy ons sebelum meluncur kembali ke sekitar 1.556 dolar. Hanya sembilan hari sebelum emas menembus tingkat yang tak terbayangkan sebesar 1.500 dolar.
"Emas diuntungkan lagi oleh dolar AS yang lemah dan telah (mencapai) tertinggi sepanjang waktu untuk ketiga hari berturut-turut," kata analis di Commerzbank.
"Fakta bahwa kenaikan harga emas sebagian besar didorong oleh dolar AS saat ini juga tercermin dalam pergerakan harga di euro, ... perdagangan hampir tidak berubah," tambah mereka.
Sementara itu, perak, didorong ke 49,17 dolar per troy ons, juga rekor, meningkat dari level 10 dolar hanya dalam 30 bulan.
"Pertanyaan nomor satu di pasar valuta asing adalah berapa lama lagi dolar dapat lebih lanjut merosot," kata Kathy Lien dari GFT.
"Dengan putaran terbaru dari pelemahan dolar yang mendorong euro ke tertinggi 1,4880, greenback (telah) kehilangan nilainya hampir 11 persen sejak awal tahun."
Pound naik menjadi 1,6704 dolar dari 1,6634 dolar pada Kamis. Dolar dibeli 0,8648 franc Swiss (0,8734). (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011