Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono menyatakan keprihatinannya atas kekerasan terhadap anak yang terjadi dalam keluarga, terutama karena kekerasan itu justru dilakukan oleh kaum wanita. Keprihatinan tersebut disampaikan Ani Bambang Yudhoyono saat melakukan silaturahmi dengan istri anggota DPR di Istana Negara, Jakarta, Rabu. "Meski kita sudah punya payung hukum tentang kekerasan dalam rumah tangga, tapi masih terjadi kekerasan, saya prihatin sekali ketika mendengar baru-baru ini anak-anak yang kakak beradik dibakar oleh ibu kandungnya sendiri," katanya. Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, ibu negara mengimbau para instri anggota DPR tersebut untuk membuka mata dan telinga dan agar melaporkan setiap kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga khususnya kekerasan terhadap anak-anak. "Adalah tugas kita bersama untuk melaporkan adanya kekerasan dalam rumah tangga ke polisi yang di luar negeri disebut `neibourhood watch`," katanya. Ibu negara lebih jauh menyatakan, sudah banyak terjadi kekerasan yang menimpa anak-anak, misalnya pelecehan seksual ataupun perkosaan yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya. "Marilah kita menjadi garda terdepan dari perjuangan kaum perempuan dan anak-anak," katanya. Selain kekerasan terhadap anak, Ani Bambang Yudhoyono juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kekerasan yang dilakukan terhadap kaum wanita. Dia memberikan contoh kasus ketika mendapat laporan dari seorang TKI yang ditipu dan dipaksa untuk menjadi pekerja seks. Laporan itu ia terima saat berada di Malaysia di sela-sela KTT ASEAN. "Saya sangat terkejut ketika diselidiki dan pelaku penipuan terhadap TKI itu terungkap ternyata yang melakukannya adalah wanita Indonesia sendiri," katanya. Silaturahmi antara istri para anggota DPR dan istri anggota Kabinet Indonesia Bersatu itu diprakarsai oleh istri Ketua DPR Agung Laksono, Sylvia Wenas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006