erupsi Gunung Semeru dapat terekam atau ditangkap oleh sensor di Bromo, namun tidak berpengaruh dengan aktivitas Gunung Bromo
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko bersama Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi dan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Probolinggo memantau aktivitas Gunung Bromo untuk memastikan kondisi aman setelah erupsi Gunung Semeru.

Mereka mengunjungi Seismograf Pos Pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.

Baca juga: Kawasan wisata Bromo tidak terdampak erupsi Gunung Semeru

"Berdasarkan pemaparan hasil perekaman seismograf yang menunjukkan amplitudo 0,5 hingga dominan 1 milimeter, artinya kondisi dan aktivitas Gunung Bromo masih stabil dan aman untuk dikunjungi," kata Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko di kabupaten setempat.

Sementara Ketua Pos Pantau Pengamatan Gunung Bromo Wahyu Andrian Kusuma mengatakan terjadinya erupsi Gunung Semeru tidak ada kaitan dengan aktivitas Gunung Bromo secara langsung.

Baca juga: Seluruh pintu masuk kawasan Bromo dibuka untuk wisatawan

"Kalau getaran hawa panas pada erupsi Gunung Semeru dapat terekam atau ditangkap oleh sensor yang ada di Gunung Bromo, namun hal itu tidak berpengaruh dengan aktivitas di Gunung Bromo," tuturnya.

Menurutnya, aktivitas Gunung Bromo saat ini masih dalam status waspada atau level II yaitu jarak aman 1 kilometer dari kawah dan direkomendasi untuk mewaspadai erupsi kreatif.

"Untuk gempa tremor masih didominasi 0,5 hingga 1 milimeter. Sedangkan 'supply-supply' vulkanik dalam sudah ada dan vulkanik dangkal sudah muncul, bahkan pengembungan atau deformasi yang inflasi juga ada untuk perkembangan saat ini," katanya.

Baca juga: Seekor elang Jawa dilepasliarkan di kawasan Bromo Tengger Semeru

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menjelaskan peninjauan di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Bromo dilakukan berkaitan dengan kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam, situasi saat ini di Gunung Bromo tidak ada tanda-tanda dan dikatakan status aman.

"Jika terjadi sesuatu hal-hal yang tidak diinginkan, tentunya harus dilakukan tindakan-tindakan evakuasi. Untuk saat ini, setelah kami melihat langsung hasil seismograf, Gunung Bromo dinyatakan stabil dan dalam kondisi aman," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, terkait dengan terjadinya bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang tidak berdampak signifikan di Gunung Bromo.

Baca juga: Kementerian PUPR mulai bangun jembatan kaca di kawasan Bromo

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021