Denpasar (ANTARA News) - Bali akan membangun tiga bendungan untuk mengatasi krisis air bersih, khususnya di wilayah selatan pulau yang menjadi daerah tujuan utama wisata internasional itu.

"Tiga bendungan itu akan dibangun di tiga kabupaten yang memiliki potensi sumber daya air yang besar," kata Dharma Putra, salah seorang peneliti dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.

Di sela-sela pertemuan dengan media yang diselanggarakan PLN Distribusi Bali itu dia mengatakan, sesuai hasil penelitian yang melibatkan JICA, bendungan tersebut akan dibangun di Kabupaten Klungkung, Gianyar dan Tabanan.

Untuk Klungkung bendungan memanfaatkan air dari Sungai Unda, sementara di Gianyar mengandalkan aliran air Sungai Petanu dan bendungan yang akan dibangun di Tabanan memanfaatkan air Sungai Penet.

Jika ketiga bendungan tersebut sudah rampung dibangun, katanya, maka permasalahan krisis air bersih di wilayah Bali selatan bisa teratasi.

"Saat ini kami sedang melakukan studi kelayakan untuk mengkaji dari berbagai aspek tentang pembuatan bendungan itu," ujarnya.

Dharma memperkirakan, pada 2012 pembangunan ketiga bangunan penampung air itu dapat terealisasi. Namun, dia tidak mau menyebutkan berapa anggaran yang dialokasikan untuk salah satu proyek guna mengatasi permasalahan air bersih di Pulau Dewata itu.

Dia menjelaskan, keberadaan tiga bendungan itu difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di lima kabupaten/kota di Bali. Kelima daerah itu adalah Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Tabanan dan Kota Denpasar.

"Kapasitas air dari ketiga bendungan berbeda-beda, ada yang memiliki kemampuan menyuplai air bersih sebesar 800 meter kubik setiap hari. Namun ada juga yang berkapasitas 1.800-3.600 meter kubik per harinya," katanya.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali memperkirakan Pulau Dewata akan mengalami krisis air bersih pada 2015.

Perkiraan itu berdasarkan data bahwa saat ini sudah terjadi kelangkaan air bersih di wilayah Bali selatan. Daerah yang akan merasakan dampak kekurangan air bersih itu adalah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.  (IGT/M026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011