Samarinda (ANTARA News) - Korban banjir di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), mulai kesulitan makanan.

"Warga sangat membutuhkan makanan instan sebab mereka mulai kesulitan kebutuhan sehari-hari akibat banjir yang melanda Desa Muara Kaman Ilir sejak dua pekan lalu," ungkap Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Muara Kaman Ilir, Rahmadi dihubungi ANTARA, Sabtu malam.

Banjir yang melanda Desa Muara Kaman Ilir kata dia saat ini sudah mencapai dua meter.

"Ketinggian air jika diukur dari bibir Sungai Mahakam sudah mencapai dua meter sehingga distribusi kebutuhan pokok dari Samarinda terhambat masuk ke Muara Kaman Ilir. Hal itulah yang menyulitkan warga mendapatkan makanan," katanya.

"Sampai saat ini, warga belum menerima bantuan dari manapun, sehingga kami berharap, ada perhatian baik dari perusahaan maupun pemerintah untuk melihat kondisi dan segera memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban banjir," kata Rahmadi.

Rahmadi yang juga sebagai Sekretaris Kepala Desa Muara Kaman Ilir itu mengakatan, banjir belum sepenuhnya merendam rumah warga di kawasan berpenduduk sekitar 1.500 jiwa atau 700 Kepala Keluarga tersebut

"Sebagian besar rumah warga sudah terendam dan saya perkirakan dua hari kedepan, semua rumah warga di Muara Kaman Ilir akan terendam banjir. Ketinggian air terus bertambah dan setiap hari air naik hingga 10 centimeter," katanya.

"Jadi, warga mulai khawatir sebab kondisi cuaca di Muara Kaman Ilir masih terus diselimuti hujan. Selain disebabkan pasang Sungai Mahakam, banjir ini juga merupakan kiriman dari Kutai Barat," kata Rahmadi.

Selain menghambat distribusi kebutuhan pokok, banjir yang terus melanda Desa Muara Kaman Ilir juga lanjut dia mengancam aktifitas belajar mengajar di sekolah.

"Hampir semua sekolah sudah terendam bahkan pelaksanaan ujian akhir sekolah bagi murid SD kami khawatirkan akan terganggu.

Sementara, Kepala Desa Liang Buaya, Ihsar Alli, juga mengakui, hingga saat ini warganya yang menjadi korban banjir juga kesulitan mendapatkan makanan.

"Banjir sudah melanda dua pekan dan saat ini warga mulai kesulitan mendapatkan makanan. Makanan instan yang sangat dibutuhkan warga sebab mereka tidak mungkin bisa melakukan aktifitas di tengah kepungan banjir," katanya.

"Kami berharap, pihak terkait segera memberikan bantuan kepada warga kami yang sudah menjadi korban banjir sejak dua pekan. Selain makanan, warga juga sangat membutuhkan selimut, obat-obatan serta susu untuk anak-anak," ungkap Ihsar All.(*)
(T.A053/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011