Kuala Lumpur (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Malaysia, Da`i Bachtiar, menyarankan pemerintah menggencarkan promosi langsung ke Timur Tengah untuk menarik minat wisatawan dari negara kaya minyak.

"Kita harus gencar promosi langsung ke Timur Tengah. Informasi yang saya terima dari perwakilan negara-negara Timteng bahwa Malaysia sangat aktif berpromosi langsung (door to door) ke sana melalui sarana media massa setempat," kata Da`i saat dijumpai di Kuala Lumpur, Selasa.

Malaysia, kata Da`i, berpromosi langsung ke negara-negara Timteng tersebut melalui media massa seperti koran, majalah, televisi, radio, bahkan menyebarkan juga leaflet ataupun brosur yang disisipkan dalam suplemen media massa disana.

Dengan sarana ini, lanjut dia, maka masyarakat di Timur Tengah tersebut bisa mendapatkan informasi langsung tentang tempat-tempat wisata di Indonesia yang bisa dilihatnya melalui televisi ataupun membacanya dari koran, majalah ataupun leaflet yang diterimanya dirumah mereka masing-masing.

"Kita bisa tiru cara Malaysia tersebut karena hasilnya memang masyarakat dari Timteng terbilang banyak mengunjungi Malaysia," ungkapnya.

Disebutkannya, Malaysia saat ini sudah sangat berhasil menarik wisatawan dari mancanegara, termasuk Timteng karena cukup aktif berpromosi langsung ke mancanegara.

"Hasilnya sudah terbukti karena jumlah wisatawan yang ke negara ini sudah mencapai 24 juta orang," ungkapnya.

Ketika ditanya tentu upaya seperti itu membutuhkan dana besar, menurut Da`i, itu bisa saja dilakukan yaitu dengan mengurangi bentuk promosi melalui pameran.

"Soal dana tidak terlalu sulit, yaitu diambil dari alokasi pameran yang dikurangi ," ungkapnya.

Menurut dia, pameran boleh saja dilakukan tapi mungkin sebaiknya dikurangi dan dana tersebut dialihkan untuk membiayai promosi langsung melalui media massa setempat.


7,7 juta orang

Sementara itu, Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia tahun 2011 sebanyak 7,7 juta orang atau 10 persen lebih banyak dibanding 2010.

"Target 2011 dinaikkan dari 2010 yang sebesar tujuh juta wisman dengan devisa yang masuk dari belanja mereka sekitar 6,5 miliar dolar AS," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, beberapa bulan lalu.

Jero Wacik menyebutkan, dari kunjungan 7,7 juta wisman itu diharapkan devisa yang diperoleh dari belanja wisman di Indonesia sekitar 8,5 miliar dolar AS.

Ia menyatakan optimistisnya bahwa target itu akan tercapai karena didukung oleh beberapa faktor terutama keamanan yang terjaga dan persepsi dunia luar terhadap Indonesia yang positif.

"Promosi di berbagai negara menunjukkan persepsi mereka terhadap Indonesia bagus. Kalau target ini tercapai berarti akan mencatat rekor baru lagi," katanya.

Ia juga mengatakan, selama 2011, Indonesia akan menggelar sekitar 600 event berskala Internasional yang dapat dimanfaatkan untuk menarik kunjungan wisman. "Kami berusaha mendistribusikan berbagai event ini ke berbagai daerah dan mereka (daerah) menyatakan siap," katanya. Jero Wacik yakin bahwa perkembangan pariwisata di Indonesia 2011 menunjukkan perkembangan positif.(*)

(T.N004/A027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011