memperkenalkan wisata bersejarah
Mataram (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat dan Lombok Heritage and Science Society (LHSS) menggelar kegiatan promosi pariwisata bersejarah melalui ajang Heritage Walk.

Ketua BPPD NTB Ari Garmono mengatakan, kegiatan promosi destinasi atau objek wisata bersejarah perlu dilakukan untuk memberikan pilihan destinasi tambahan kepada wisatawan untuk dapat menikmati bentuk wisata bersejarah (heritage tourism) yang juga menjadi salah satu tren pariwisata yang cukup berkembang saat ini.

"Kegiatan ini diharapkan ke depannya dapat menjadi nilai tambah dan diversifikasi produk/objek wisata untuk wisatawan sebagai destinasi penyangga KEK Mandalika yang dapat memberikan pengalaman yang tidak ada habisnya seperti filosofi dari branding pariwisata NTB (Lombok-Sumbawa Infinite Experiences)," ujar pada acara pembukaan Heritage Walk di Mataram, Minggu.

Ari menjelaskan, heritage tourism merupakan potensi yang perlu digali untuk diversifikasi produk pariwisata NTB selain pengembangan 99 desa wisata, sport tourism di KEK Mandalika, destinasi marine tourism dan bentuk wisata lainnya.

"Heritage Walk yang memperkenalkan wisata bersejarah ini juga selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan yang mendorong destinasi untuk mengembangkan pariwisata alternatif untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan memberikan manfaat ekonomi pariwisata kepada masyarakat lokal serta pengetahuan baik bagi masyarakat dan turis," katanya.

Baca juga: Jogja Heritage Walk susuri keagungan budaya Yogyakarta
Baca juga: "Pagaruyung Walk Heritage" bakal diikuti wisatawan mancanegara

Tiga spot/destinasi bersejarah yang diperkenalkan/dipromosikan dalam kegiatan Heritage Walk ini, meliputi Kota Tua Ampenan sebagai salah satu kota tertua yang ada di NTB dengan lokasi spot selfi yang exotic di bangunan bangunan tua dengan nilai sejarah tinggi.

Kota tua yang sudah ramai dikunjungi sejak abad ke 17 ini merupakan kota yang sangat menarik karena turis dapat merasakan berada di pelabuhan dan bangunan-bangunan yang telah berdiri ratusan tahun lamanya.

Wilayah Mataram dan Cakranegara merupakan destinasi selanjutnya sebagai bagian dari rute heritage tour yang menjadi lokasi pusat pemerintahan sejak zaman Kerajaan Mataram serta tempat peristirahatan dan puri para raja dan keluarganya. Saat ini, lokasi tersebut juga digunakan sebagai lokasi pemerintahan untuk kantor Gubernur dan Walikota.

"Selain upaya promosi pariwisata, kegiatan Heritage Walk ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan dan meningkatkan pengetahuan generasi-generasi muda terhadap sejarah nenek moyang agar tidak dilupakan" kata Agung Dwipayana selaku Ketua Panitia Heritage Walk dari LHSS.

Kegiatan ini diikuti oleh pelajar dan mahasiswa sebagai generasi muda, kelompok sadar wisata dan juga praktisi pariwisata dari agen biro perjalanan  yang nantinya diharapkan dapat menjadikan ketiga destinasi tersebut sebagai tujuan wisata turis domestik maupun internasional.

Baca juga: Dispar NTB dorong Kota Tua Ampenan jadi zonasi cagar budaya

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021