Mulai 15 Desember, pelajar asing dan tenaga kerja terampil dapat memasuki Australia untuk pertama kalinya sejak Maret 2020 dengan mematuhi persyaratan karantina di negara bagian atau wilayah kedatangan mereka.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt pada Senin (13/12) mengonfirmasi bahwa perbatasan negara itu akan dibuka sesuai rencana untuk sejumlah pemegang visa pada pekan ini.

Dia mengatakan pelajar asing dan tenaga kerja terampil dapat memasuki Australia mulai 15 Desember.

Hal itu dilakukan untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Para pendatang harus mematuhi persyaratan karantina di negara bagian atau wilayah kedatangan mereka.

Perbatasan tersebut awalnya ditetapkan untuk dibuka kembali pada 1 Desember, namun perubahan itu ditunda selama dua pekan di tengah kekhawatiran atas varian baru virus COVID-19, Omicron.

Hunt mengatakan Kepala Petugas Medis (Chief Medical Officer/CMO) Paul Kelly, didukung bukti internasional, sangat optimistis bahwa varian Omicron "menunjukkan gejala yang jelas lebih ringan."
 
Anak-anak muda memandangi Kawasan Bisnis Terpadu (Central Business District/CBD) di Sydney, Australia, pada 28 November 2021. (Xinhua/Bai Xuefei)Seorang penumpang terlihat di Bandar Udara Sydney di Sydney, Australia, pada 1 Desember 2021. (Xinhua/Bai Xuefei)


"Bukti yang kuat dan gamblang adalah bahwa seluruh vaksin masih memberikan perlindungan yang sangat jelas terhadap penyakit serius, rawat inap, dan kematian," kata dia.

Menurut dia, kendati varian Omicron lebih ringan namun bisa berubah, seperti yang ditunjukkan oleh banyak sumber internasional dan dapat menjadi perkembangan yang cukup positif bagi dunia.

Sang menteri juga mengumumkan bahwa layanan telehealth, yang memungkinkan warga Australia untuk berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh selama pandemi akan dibuat permanen.

Lebih dari 16 juta warga Australia telah menggunakan telehealth untuk 86 juta janji temu selama pandemi.

"Telehealth diciptakan karena pandemi, namun layanan tersebut telah mengubah cara warga Australia untuk dapat mengakses layanan kesehatan," ujar Hunt.
 
Seorang penumpang terlihat di Bandar Udara Sydney di Sydney, Australia, pada 1 Desember 2021. (Xinhua/Bai Xuefei


Australia melaporkan pada Senin lebih dari 1.800 kasus baru virus Corona yang ditularkan secara lokal dan dua kematian saat negara itu masih berjuang melawan gelombang ketiga infeksi COVID-19.

Mayoritas kasus baru tersebut tercatat di Victoria, negara bagian terpadat kedua di negara itu dengan Melbourne sebagai ibu kotanya, di mana 1.290 kasus dilaporkan.

Queensland, negara bagian terpadat ketiga di Australia, telah membuka kembali perbatasannya bagi para pelancong yang telah divaksinasi dari New South Wales, Victoria, dan Wilayah Ibu Kota Australia yang terdampak COVID-19 untuk pertama kalinya sejak Agustus.

Hingga Minggu (12/12), 93,3 persen warga Australia yang berusia 16 tahun ke atas telah menerima satu dosis vaksin dan 89,2 persen telah divaksinasi lengkap, menurut Departemen Kesehatan Australia.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2021