Yogyakarta (ANTARA News) - Puluhan ekor reptil milik anggota Ophio Jogja Reptile Club dipamerkan dalam Expo dan Kontes Satwa Reptil di Taman Pintar Yogyakarta selama dua hari hingga Minggu.

"Kegiatan pameran dan kontes reptil ini sudah dilakukan untuk keenam kalinya. Pada awalnya, kegiatan ini hanya menjadi kegiatan intern anggota, tetapi pada tahun ini lebih dikembangkan agar masyarakat luas juga mengetahuinya," kata Ketua Pelaksanan Expo dan Kontes Satwa Reptil Ophio Jogja Reptile Club Rena Marliani di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pelaksanaan kegiatan di Taman Pintar tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat tentang reptil, sekaligus menghapus citra binatang melata di mata masyarakat.

Reptil yang dipamerkan di Gedung Kotak Taman Pintar tersebut sebagian besar adalah ular, dari jenis phyton hingga ular berbisa, berbagai jenis kura-kura hingga iguana.

Ia mengatakan masih banyak masyarakat yang menganggap reptil sebagai hewan yang berbahaya, terutama ular karena memiliki bisa yang mematikan.

"Namun, dengan pengetahuan yang lebih luas, masyarakat pasti akan lebih bisa menghargai reptil-reptil yang ada, terlebih hewan ini sangat unik," katanya.

Selain itu, menurut dia, tujuan lain yang ingin dicapai oleh anggota Ophio adalah membantu konservasi dan pelestarian reptil yang ada.

Di dalam organisasi pecinta reptil tersebut juga terdapat sejumlah divisi yang mendukung konservasi, seperti unit reaksi cepat untuk melayani masyarakat, misalnya menemukan ular atau reptil, tim medis untuk menangani kesehatan satwa, dan tim edukasi untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Selain memamerkan puluhan reptil, di dalam kegiatan tersebut juga akan digelar kontes reptil yang akan diikuti peserta dari sejumlah daerah di luar DIY seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Bandung, Cirebon dan Wonogiri.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ophio memiliki setidaknya 200 orang anggota dan di masa yang akan datang akan mengembangkan Ophio Kids untuk mewadahi pecinta reptil yang masih berusia anak-anak.


Dukung pariwisata

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto yang membuka pameran mengatakan, kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pariwisata di Kota Yogyakarta.

"Pariwisata di Kota Yogyakarta difokuskan pada MICE (meeting, incentive, conference and exhibition). Tentunya, bila kegiatan ini dilakukan secara rutin, maka akan bisa menarik wisatawan ke Yogyakarta," katanya.

Ia pun mengapresiasi kegiatan Ophio yang dinilainya tidak hanya sekadar menyalurkan hobi tetapi juga turut melakukan konservasi untuk keseimbangan alam dan juga pendidikan kepada masyarakat.

Sementara itu, GBPH Yudhaningrat yang turut hadir dalam pameran tersebut mengatakan, memiliki satu ekor kura-kura yang kini telah berusia sekitar lima tahun.

"Sebenarnya, ada dua ekor kura-kura. Tetapi, satunya sudah mati. Tinggal satu ekor dari jenis Indian Star," katanya.

Ia mengatakan, berminat memelihara kura-kura tersebut karena bisa berusia panjang dan memiliki tubuh yang besar. "Katanya, jika sudah besar, kura-kura itu bisa dinaiki," lanjutnya.

Namun demikian, adik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X tersebut mengaku tidak akan memelihara jenis reptil lain seperti ular karena takut.(*)
(U.E013/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011