Juga untuk penguatan komersialisasi hasil riset
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menciptakan banyak skema untuk penguatan riset dan peningkatan pemanfaatan dan komersialisasi hasil riset dan inovasi mulai dari pengujian produk kesehatan, penyediaan hari layar, penyediaan hari ekspedisi hingga akuisisi pengetahuan lokal.

"Banyak skema baru yang kami ciptakan dalam konteks tidak hanya untuk penguatan riset tapi juga untuk penguatan komersialisasi hasil riset contohnya untuk pengujian produk kesehatan kita buat skema pendanaan khusus," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam Webinar Akhir Tahun dan Penganugerahan Jurnalis dan Media BRIN 2021 di Jakarta, Rabu.

Selain menciptakan skema khusus pendanaan untuk pengujian produk kesehatan baik obat, vaksin, fitofarmaka maupun alat-alat kesehatan, BRIN juga menyediakan hari layar untuk riset maritim dengan menggunakan kapal riset yang saat ini ada lima kapal riset.

Handoko menuturkan dengan menggunakan armada kapal riset, dapat dilakukan eksplorasi lautan Indonesia karena selama ini lautan Indonesia belum dieksplorasi optimal termasuk kekayaan biodiversitas di dalamnya.

Baca juga: BRIN bangun sejumlah fasilitas riset pada 2022

Baca juga: BRIN sebut generasi muda sebagai tonggak pembangunan bangsa


Diharapkan dengan hari layar tersebut, makin banyak potensi lautan dan kekayaan laut yang bisa ditemukan dan dimanfaatkan untuk berbagai hal yang membawa pada kesejahteraan dan kemajuan Indonesia.

Di samping itu, BRIN juga akan menyediakan hari ekspedisi untuk memastikan kegiatan eksplorasi berbagai biodiversitas Indonesia yang ada di daratan bisa terus berlanjut karena keanekaragaman hayati di daratan Indonesia juga belum sepenuhnya tereksplorasi dan diketahui.

Kekayaan keanekaragaman hayati di daratan tersebut termasuk dengan aspek sosial budaya sehingga ekspedisi tersebut dapat digunakan untuk kegiatan penyelamatan berbagai bahasa lokal.

Sebagaimana diketahui Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya dan bahasa lokal, dan banyak bahasa lokal itu terancam hilang, bahkan penutur aslinya sedikit. Oleh karenanya, perlu upaya pelestarian untuk kekayaan Indonesia di bidang sosial dan budaya.

Selain itu, pada 2022 BRIN juga akan melakukan akuisisi pengetahuan lokal. BRIN akan membeli lepas dari kreator baik berupa audio visual maupun tulisan terkait ilmu pengetahuan termasuk warisan pengetahuan lokal di berbagai suku bangsa di Indonesia.

Pengetahuan dan kearifan lokal tersebut akan memberikan petunjuk bagi periset di masa depan untuk menggali khasiat dari berbagai tanaman lokal di Tanah Air untuk dikembangkan menjadi obat.

Baca juga: Organisasi Riset BRIN: Invensi harus sampai ke tahap komersialisasi

Baca juga: Kemkes harapkan BRIN gunakan TKDN tinggi dalam produk riset kesehatan

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021