Pamekasan (ANTARA News) - Sedikitnya 125 nelayan pantai pesisir utara Pasean, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, enggan melaut, menyusul peringatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya tentang kemungkinan datangnya badai besar di perairan laut Madura. "Sejak awal Januari, kami tidak melaut, karena harus lebih mewaspadai cuaca yang akhir-akhir ini tidak bersahabat. Seperti imbauan yang disampaikan BMG," kata Mahmud, salah seorang nelayan di Pasean, Pamekasan, Senin. Sekalipun cuaca terang dan ombak di laut nampak tenang, namun bila sudah hujan deras, tiba-tiba angin meniup kencang dan terjadi gelombang air laut yang cukup besar, ucapnya. "Kami lebih baik tidak melaut, karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan," tutur Mahmud yang biasanya sekali melaut membawa hasil sekitar Rp50 ribu. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang tidak kurang dari Rp10 ribu sampai Rp20 ribu per hari, sejumlah nelayan terpaksa mecari pekerjaan lain, seperti bertani. Namun bagi mereka yang tidak mempunyai lahan pertanian, tidak sedikit diantaranya terpaksa menggadaikan barang yang mereka miliki. Hal yang sama juga diakui, Marja`ie (43), warga Pasean Pamekasan, yang mengaku sudah satu minggu ini menganggur, karena merasa takut melakukan aktivitasnya sebagai nelayan. "Kami terpaksa menjual barang-barang yang kami miliki untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujarnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006