Jambi (ANTARA News)- Sebagai salah satu bentuk kuliner yang unik "Dadeh" bisa menjadi souvenir atau oleh-oleh menarik bagi kalangan wisatawan yang berkunjung ke kabupaten wisata Kerinci, Jambi.

"Sangat unik dan langka, kita menemukan Dadeh di pasar tradisional Tanjung Bajure di kota Sungaipenuh, kita beli untuk jadi oleh-oleh dibawa pulang ke Jakarta," kata Neli (38), seorang wisatawan yang berkunjung ke Kerinci, Minggu.

Menurut dia, Dadeh yakni semacam susu kerbau murni yang diendapkan dan dikeraskan serta dikemas dalam tabung bambu adalah satu sajian bahan kuliner yang khas dan langka, karena tidak diproduksi massal dan tidak gampang mencari pedagang yang menjualnya.

Menurut Neli, dari keterangan pedagang setempat susu yang dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per tabung ruas bambu itu hanya diproduksi oleh para peternak tertentu.

"Kata penjualnya, Dadeh ini ada yang dari susu kerbau, sapi, kambing, domba dan bahkan susu kuda. Tidak semua peternak memproduksinya, hanya sebagian kecil saja," kata Neli.

Dadeh dibuat dengan teknik dan proses yang sangat sederhana, susu hasil perahan dari kerbau, sapi, kambing, domba atau kuda langsung diendapkan hingga mengeras menyerupai agar-agar di dalam seruas tabung bambu yang dilapisi daun pisang.

Susu murni tanpa campuran pengawet ataupun fermentasi zat kimia itu sering dipakai masyarakat untuk campuran makanan atau jadi sajian menu tersendiri sebagai lauk saat makan.

"Bahkan menurut penjualnya, dadeh berkhasiat pula untuk pengobatan penyakit tertentu seperti asma, rematik dan tulang keropos seta jadi penambah stamina, tapi kita tidak tidak bisa begitu yakin karena belum ada riset ilmiah yang menguji tentang hal itu," kata Neli.

Konsumen yang tidak terbiasa akan "terhadang" seleranya dengan bau amis susu yang menyengat . Tapi, mereka yang biasa mengkonsumsi Dadeh secara mentah, berpendapat rasa susu murninya akan sangat sensasional di lidah ketika diimakan bersama sambal.

Beberapa desa di sekitar kota Sungaipenuh dan Kerinci kawasan Mudik yang menjadi pusat produksi Dadeh  adalah Rawang, Semurup, Siulak dan Tanah Kampung.
(KR-BS/C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011